Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menerangkan, program vaksinasi Covid-19 secara massal harus mempertimbangkan ketersediaan tenaga vaksinator. Jumlah vaksinator yang memadai akan mendukung program vaksinasi massal yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda), sehingga berjalan efektif dan tepat sasaran.
“Pelaksanaan program vaksinasi dapat menjadi salah satu cara mendorong tenaga kesehatan turut berpartisipasi dalam program vaksinasi ini,” kata Wiku, Jumat (5/2), seperti dikutip Antara.
Pemerintah melakukan vaksinasi massal di Gelora Bung Karno, Jakarta, dengan menargetkan sekitar 6.000 tenaga kesehatan. Program vaksinasi massal merupakan koordinasi antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemerintah Daerah.
Bagi daerah lain yang ingin melakukan kegiatan yang sama, harus mempertimbangkan ketersediaan tenaga vaksinator. Wiku menuturkan, untuk mekanisme vaksinasi masyarakat umum, nantinya akan menggunakan sistem satu data.
Satu data vaksinasi Covid-19 merupakan kerja sama antara PT Telkom, Kementerian Kominfo, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Perekonomian. “Sama halnya dengan vaksinasi tenaga kesehatan, masyarakat akan menerima undangan melalui layanan seluler SMS dan selanjutnya dapat melakukan registrasi sebelum menerima vaksin,” ujar Wiku. [USU]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID