LDK MUI Gelar Rapat Kerja I Di Pesantren Nuu Waar Bekasi –

Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Rapat Kerja (Raker) I di Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (13/2/2021).

Menurut Ketua Panitia, Epen Supendi, pengurus LDK MUI periode 2020-2025 berjumlah 51 orang. Lebih dari setengah pengurus mengikuti rapat kerja yang bertema “Merekatkan Ukhuwah, Menjaga Aqidah” ini.

Meski digelar secara luring, jelas Epen, raker tetap menerapkan protokol kesehatan. “LDK MUI ini lembaga pertama di lingkungan MUI (periode 2020-2025) yang menggelar raker secara luring. Tentu dengan protokol kesehatan,” ujar Epen dalam sambutannya.

Sementara Ketua LDK MUI, Abu Deedat Syihabuddin mengatakan, periode 2020-2025 ada 17 program LDK MUI yang sudah ditetapkan pada Munas X MUI, November 2020 silam. “Program kerja LDK MUI 2020-2025 sudah ditetapkan pada Munas MUI. Forum raker mensosialisasikannya kepada pengurus,” jelas Abu Deedat.

Menurutnya, pada Munas X MUI 2020 ditetapkan pula perubahan nama. Dari sebelumnya KDK MUI (Komite Dakwah Khusus Majelis Ulama Indonesia) menjadi LDK MUI.

“Prinsipnya, tidak berubah. Tugas, misi, visinya, sama. Hanya nama saja yang diubah. Untuk lebih mengokohkan, agar lembaga ini tugasnya lebih serius menjaga dan mengawal umat dari berbagai bentuk penyimpangan,” ungkap Abu Deedat.

Dikatakannya, LDK MUI memiliki tugas khusus. Yakni menjaga umat dari penyimpangan, penyesatan, dan pemurtadan akidah. Sejarah berdiri LDK MUI berawal pada 2004. KDK (kini LDK) berdiri karena ada kasus, dulu anak-anak Aceh pada 2004 ketika terjadi tsunami, dibawa oleh relawan dari Amerika. Ada 300 anak-anak yang dibawa.

“MUI yang punya tugas mengawal akidah umat (himayatul ummah), menjaga agama (himayatuddin), menjaga negara (himayatud daulah), merespons kasus ini dengan mendirikan KDK,” jelas Abu Deedat.

Sedangkan Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis, yang turut hadir pada acara ini menyampaikan harapannya, agar pengurus LDK MUI terus berkomitmen menjaga akidah umat. “Menjadi himayatuddin, jangan sampai umat kita ada yang murtad,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Kiai Cholil, hendaknya pengurus LDK MUI terus menjalin komunikasi dan silaturrahim dengan para mualaf. “Bagi saudara kita yang sudah sadar tanpa dipaksa masuk Islam (muallaf), hendaklah mereka dibina dan dilakukan pemberdayaan,” pesannya. [RSM]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *