Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyelidiki proses pemberian vaksinasi Covid-19 kepada sosialita sekaligus selebgram Helena Lim di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menerangkan, hasil penyelidikan, ada dugaan potensi penyalahgunaan data yang diberikan dalam proses pemberian vaksinasi yang sebenarnya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan tersebut.
“Telah diketahui setidaknya ada potensi penyalahgunaan dari pemilik atau pimpinan apotek terkait data-data yang diberikan,” tegas Riza usai menyaksikan Kapal Dewa Ruci di JICT 2, Jakarta Utara, Sabtu (13/2).
Dia mengungkapkan, saat pemberian vaksinasi Covid-19 pada 2 Februari lalu, Crazy Rich Pantai Indah Kapuk alias PIK itu bersama keluarga pemilik Apotek Bumi.
“Jadi ada pemilik, istri pemilik, anak pemilik dan Helena yang diaku sebagai keluarga mendapat surat keterangan dari Apotek Bumi di Kebon Jeruk untuk dapatkan fasilitas vaksin,” bebernya.
Empat orang yang mendapat vaksinasi tersebut diklaim sebagai pegawai apotek. Namun, ternyata diketahui adalah pemilik apotek dan keluarganya.
Politisi Partai Gerindra ini memastikan, petugas di Puskesmas sudah melaksanakan SOP alias standard operational procedure dengan baik. “Kami sendiri di internal menurunkan inspektorat dan hasilnya petugas kami di puskesmas telah melaksanakan sesuai SOP yang baik,” tutur Riza.
Kasus ini telah diproses di kepolisian. Riza meminta masyarakat bersabar menunggu hasil penyelidikan di kepolisian. Dia mengingatkan, Presiden Jokowi sudah menyampaikan, semua masyarakat indonesia akan dapat vaksin gratis. “Dan kami memprioritaskan vaksin kepada tenaga kesehatan,” tandasnya.
Helena Lim merupakan sosialita dan selebgram yang ramai dibicarakan lantaran mendapatkan vaksin Covid-19 gratis jatah tenaga kesehatan. Video proses vaksinasi Helena viral di media sosial. Helena Lim mendapatkan vaksin Covid-19 karena membawa keterangan bekerja di Apotek Bumi. [OKT]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID