Anggota Komisi I DPR Sukamta menyambut baik pengerahan 29.726 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi tracer, alias pelacak virus Covid-19. Meski begitu, perlu kehati-hatian ekstra, dan bekal peralatan yang baik agar para prajurit TNI tidak tertular virus asal Wuhan ini.
“Kami menyambut baik pelibatan prajurit TNI ini. Tetapi hati-hati, karena nyawa satu jiwa sangat berharga,” ujar Sukamta kepada RM.id, Rabu (10/2).
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, pondasi pelibatan TNI di tengah pandemi cukup kuat. TNI bisa diperbantukan dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Dengan catatan, tetap mengedepankan aspek kemanusiaan dan demokratis. Pendekatan ke masyarakat harus tetap dengan santun, persuasif dan edukatif. Jangan sampai, katanya, pada level tertentu, pendekatan yang ditempuh bersifat represif dan menjadi masalah baru.
Selain itu, Wakil Ketua Fraksi PKS ini juga menekankan, bahwa pemerintah harus punya konsep tracing tersebut. Misalnya, pemerintah harus mampu memprediksi angka berapa orang yang akan terkena target tracing ini.
Jika tracing dihitung hingga 72 jam ke belakang sejak seorang pasien dinyatakan positif, maka sudah bisa diperkirakan berapa banyak orang yang kontak erat yang terkena tracing.
Dari angka ini prosedur apa yang harus dilakukan jika ternyata dari hasil tracing, warga yang terdeteksi positif menjadi meroket. Misalnya, apakah sudah disiapkan tempat untuk isolasi pasien secara cukup?
“Itu semua tadi harus dipikirkan dan disiapkan. Ini lagi pandemi, jadi semuanya harus dilakukan secara hati-hati dan terukur, karena anggaran juga terbatas. Jangan sampai program ini tidak berjalan efektif sebagaimana mestinya,” harap wakil rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan segera mengerahkan 27.866 Badan Pembina Desa ( Babinsa) untuk melakukan tracing Covid-19 di Jawa dan Bali. Pernyataan ini, disampaikan Panglima TNI ketika memimpin apel gelar kesiapan tenaga vaksinator dan tracer Covid-19, di Cilangkap, Jakarta Timur Selasa (9/2). [BSH]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID