Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengimbau warga Ibu Kota tetap berada di rumah saat libur perayaan Imlek pada Jumat (12/2). Hal ini demi mengantisipasi penularan Covid-19.
“Kami menganjurkan agar warga kali ini jangan bepergian jauh dulu. Tetap berada di rumah, tetap berada di Jakarta. Kita putus mata rantai (penularan) ini,” ujar Anies saat menghadiri “Operasi Jayakarta Bermasker” di Jalan Raya Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (9/2).
Dia mengingatkan, penularan Covid-19 bisa terjadi pada saat bepergian. Apalagi, di dalam kendaraan yang menempuh jarak jauh dan memakan waktu yang lama.
“Saat bersama-sama dalam mobil, lima jam, enam jam, tujuh jam, bila ada salah satu yang tanpa sadar telah terpapar Covid-19, maka keluarga lainnya yang ada dalam satu kendaraan berpotensi terpapar,” beber eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini.
Saat nanti mereka sampai tujuan, virus tersebut akan kembali ditularkan kepada yang lain. Anies mengingatkan, 41 persen dari klaster Covid-19 yang ada di Jakarta adalah klaster keluarga. Karena itu, untuk mengantisipasi penularan antar anggota keluarga menjadi prioritas. “Kita di Jakarta akan terus melaksanakan penjagaan di tingkat mikro,” tegasnya.
Dia mengaku beruntung, karena Jakarta memiliki Wisma Atlet dan hotel-hotel yang kini dijadikan tempat isolasi mandiri. Dengan begitu, orang-orang yang terpapar virus Corona bisa diisolasi agar tidak berpotensi menularkan kepada yang lain.
Imbauan agar warga Jakarta tidak bepergian selama long weekend Imlek, selalu disampaikan Anies setiap dia memberikan pernyataan ke publik.
Sebabnya, belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, angka kenaikan kasus Covid-19 selalu terjadi setiap selesai libur akhir pekan panjang. Kasus positif biasanya naik dalam kurun waktu satu hingga dua pekan sesudahnya. [JAR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID