Ketua Badan Pimpinan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sutrisno Iwantono meminta Pemprov DKI Jakarta untuk mengadakan dialog dengan pelaku usaha terkait wacana penerapan karantina wilayah setiap akhir pekan di Jakarta.
Ia menilai, opsi kebijakan karantina wilayah bisa memperparah kondisi usaha hotel dan restoran di wilayah setempat.
“Saat ini sudah mulai banyak reservasi untuk acara-acara pertemuan dan pernikahan dalam skala kecil di hotel dan restoran, tentunya akan berdampak dalam pembatalan dan pengembalian pembayaran jika opsi ini berjalan,” kata Sutrisno dalam acara diskusi daring di Jakarta, Jumat (5/2).
.
Selain itu, tamu hotel pun harus keluar hotel lebih awal dari seharusnya karena tidak boleh keluar dari area hotel pada saat karantina sedang berjalan.
“Usulan lockdown akhir pekan ini terlalu mendadak dan akan semakin memberatkan pelaku usaha khususnya hotel dan restoran di Jakarta,” katanya.
Oleh karena itu, dia mengusulkan, sebelum mengeluarkan kebijakan tentang lockdown akhir pekan ini, Pemda DKI Jakarta agar mengadakan dialog dengan para pelaku usaha.
“Jangan membuat kebijakan yang sifatnya mendadak dan membuat pengusaha menjadi gagap dalam mengambil keputusan,” katanya. [FIK]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID