Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan sejumlah langkah untuk UMKM, yang diharapkan menjadi upaya nyata untuk membangkitkan perekonomian di Indonesia.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengatakan, pihaknya di tahun ini sudah melakukan beberapa persiapan untuk mendukung kebangkitan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
“Kami sudah melakukan penyesuaian organisasi yang ada di Kemenkop UKM. Dan menyesuaikan dengan perkembangan yang ada terhadap UMKM,” ujarnya dalam keterangan, Kamis (11/2).
Ia menambahkan, penyesuaian organisasi itu memungkinkan adanya Deputi Bidang Usaha Mikro. Yang mempunyai tugas melakukan transformasi pelaku usaha mikro dari informal ke formal, melalui pendampingan, penyediaan mentor-mentor baik di pusat ataupun di daerah.
Selain itu, ada pula Deputi Bidang UKM yang memiliki tugas menyiapkan UKM. Terutama yang berorientasi dan berkontribusi terhadap ekspor, agar mendorong UKM untuk meningkatkan kontribusinya terhadap ekspor nasional. Deputi Bidang UKM targetnya adalah meningkatkan kontribusi UKM terhadap ekspor. Yaitu, dari 14 persen akan ditingkan 15,12 persen.
Selanjutnya, ada Deputi Bidang Kewirausahaan yang bertugas untuk menciptakan wirausaha baru, dengan kegiatan seperti inkubator, mentor dan konsultasi. Serta diharapkan rasio kewirausahaan di Indonesia naik menjadi 4 persen. Kemudian Deputi Bidang Perkoperasian yang memiliki tugas manajemen koperasi agar menjadi modern.
“Di samping itu, kegiatan prioritas Kemenkop UKM saat ini di antaranya menumbuhkan 100 koperasi modern. Yang memberikan dampak kepada pelaku usaha mikro dan akan di agregasi agar memberikan pelayanan yang maksimal,” katanya.
Menurut Arif, peran UMKM dalam perekonomian Indonesia sangat penting dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PD)B mencapai 57 persen. Angka ini bisa ditingkatkan karena jumlah pelakunya sangat besar, yakni 64,1 juta atau setara dengan 99 persen pelaku usaha di Indonesia.
“Banyak sekali kementerian dan lembaga yang mempunyai kegiatan-kegiatan perlindungan dan pemberdayaan kepada UMKM. Termasuk untuk inovasi. Kami sudah berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Kemenristekdikti untuk keperluan inovasi yang bisa dimanfaatkan UMKM. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi yang mahal,” tutupnya. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID