Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengecam normalisasi hubungan Kosovo dengan Israel dan keputusan negara itu untuk membuka kedutaan di Kota Yerusalem/Quds.
Seperti dikutip dari Pars Today atas laporan Pusat Informasi Palestina, Juru Bicara Hamas, Hazem Qassem dalam sebuah statemen Rabu (3/2/2021) waktu setempat mengatakan, keputusan Kosovo untuk membuka kedutaannya di Yerusalem merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum dan resolusi-resolusi internasional.
“Kosovo memutuskan normalisasi hubungan dengan Israel setelah dibujuk oleh beberapa negara Arab,” tambahnya.
Petinggi Hamas ini menegaskan, Quds adalah sebuah kota Arab-Palestina. Namun Israel berupaya mengubah fakta sejarah dan identitas kota ini, meski tidak akan pernah berhasil.
Kosovo secara resmi mengumumkan normalisasi hubungan dengan Israel pada Senin (1/2) lalu lewat sebuah upacara virtual yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi dan Menteri Luar Negeri Kosovo, Meliza Haradinaj-Stublla.
Ashkenazi mengatakan, pihaknya menyetujui permintaan resmi Kosovo untuk membuka kedutaan di Kota Quds. [RSM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID