Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Kawendra Lukistian turut mengomentari pelaporan mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsuddin ke Komite Aparatur Sipil Negara (KSAN) atas tudingan radikal.
Menurut Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GeKrafs) itu, hanya kelompok minim dan cetek pengetahuan yang menuding Din, radikal.
“Rasanya tudingan itu kurang tepat, dan yang menudingnya kurang pemahaman serta pengetahuan,” kata Kawendra saat dimintai tanggapan oleh RM.id, Minggu (14/2).
Dia teringat jasa Din saat mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban di Istana Merdeka, beberapa tahun lalu.
“Jangan lupa tahun 2017 lalu, Prof. Din Syamsuddin pernah diamanatkan oleh Presiden Jokowi sebagai Utusan Khusus Presiden RI bidang Dialog Agama dan Peradaban,” ungkapnya.
Kata dia, masyarakat yang sudah pada cerdas tentu paham kualitas dan kompetensi Din.
“Kita sama-sama tahu bahwa beliau merupakan figur yang dikenal sebagai cendikiawan muslim yang aktif melakukan dialog agama, dan perdamaian di dunia Internasional. Itu jelas tidak bisa dinafikan,” bebernya.
Seperti diketahui sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) melaporkan Din Syamsuddin kepada Komisi Aparat Sipil Negara (KASN) dengan tuduhan radikal, anti-Pancasila dan anti-NKRI. [UMM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID