Anggota Komisi I DPR bidang Pertahanan, Junico BP Siahaan mewanti-wanti rencana Pemerintah membangun pusat data nasional yang melibatkan negara Prancis dalam pembiayaan. Ia khawatir terjadi kebocoran data negara.
Untuk mencegah kebocoran data, Junico Siahaan yang akarba disapa Nico ini meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ikut mengecek kembali pembangunan pusat data nasional tersebut.
Sebagai angkatan kelima sistem pertahanan negara setelah TNI dan Kepolisian, tugas pokok dan fungsi BSSN, salah satunya melindungi ekosistem digital nasional dan menjamin keamanan siber negara.
“Saya ingin tahu apakah Kementerian Komunikasi dan Informatika melibatkan BSSN dalam pembelian teknologi tersebut. Lantas bagaimana tingkat keamanannya,” tanya Politisi PDI Perjuangan dalam Rapat Kerja Komisi I bersama Kepala BSSN Letjen (Purn) Hinsa Siburian di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (5/2)
Nico berharap dalam pembangunan pusat data nasional ini, BSSN tidak hanya menjadi pemadam kebakaran saja, tapi mampu mendorong aplikasi anak bangsa, seperti halnya aplikasi zoom dan wechat negara-negara asing.
Diakuinya, hal ini bukan perkara gampang tapi bagaimana pun BSSN harus mampu mendorong aplikasi dalam negeri sebagai upaya menjaga ekosistem dan keamanan digital nasional.”Itu harapan kami supaya ada ekosistem digital yang lebih aman dan punya anak negeri,” tegas dia.
Diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate akan membangun pusat data nasional di tahun ini. Pusat data ini siap digunakan paling lambat tahun 2023. [KAL]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID