Masih saja ada kelompok masyarakat yang menolak disuntik vaksin Corona. Padahal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah tak ada masalah.
Program vaksinasi Covid-19 tahap dua sudah mulai dilaksanakan sejak Rabu (17/2). Kali ini, kelompok masyarakat yang divaksin adalah petugas pelayanan publik dan lanjut usia (lansia).
Sayang, masih saja ada kelompok masyarakat yang menolak disuntik vaksin. Alasannya, mulai dari takut efek samping, kehalalan dan lain-lain.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta masyarakat tidak ragu mengikuti vaksinasi. Dia menegaskan, vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat BPOM dan sertifikat MUI.
“Itu menunjukkan vaksin aman dan halal digunakan,” ujar Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/2).
Wiku mengatakan, vaksin Sinovac juga telah disuntikkan kepada Presiden Jokowi dan para tenaga kesehatan. Hingga saat ini, belum ditemukan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius.
“Umumnya (KIPI) ringan dan akan segera hilang. Masyarakat tidak perlu khawatir akan efek samping dari vaksin Covid-19,” katanya.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia ini meminta masyarakat menyadari pentingnya program vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan komunitas.
Wiku bilang, bila 70 persen masyarakat Indonesia sudah divaksin, bisa menekan angka penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2.
“Masyarakat dapat berperan serta sehingga herd immunity bisa tercipta,” tutur Wiku.
Atiqoh qo meminta masyarakat tidak perlu ragu dan takut dengan vaksin Sinovac. Vaksin asal China itu saat ini merupakan vaksin paling aman dan halal. “Tapi tetap 3M harus diterapkan biar aman,” kata dia, mengingatkan.
Permintaan serupa juga dilontarkan @Kejaringawi. Dia bilang, masyarakat tidak perlu takut dan ragu lagi untuk disuntik vaksin Sinovac. MUI telah mengeluarkan fatwa halal untuk penggunaan vaksin Sinovac.
“Komisi Fatwa MUI Pusat akhirnya menetapkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac halal dan suci lho. Jadi buat kalian yang masih ragu, buang jauh-jauh keraguan akan vaksin itu,” sambung Sasa Esmeralda.
Agus Harimurphy menegaskan, di Indonesia vaksin Sinovac sudah lolos uji ketat dan disetujui berbagai organisasi yang terlibat. Di dunia, vaksin Sinovac sudah digunakan di berbagai negara. “Kenapa harus ragu karena berita yang tidak jelas?” tanya dia.
Wanta menyambung. Kata dia, selain Indonesia, tiga negara muslim; Turki, Mesir dan Malaysia juga menggunakan vaksin Sinovac. “Jangan ragu untuk divaksin,” katanya.
Kata Arries, pakar Imunologi dari UGM dr Deshinta Putri Mulya juga meminta masyarakat tidak ragu terhadap keamanan vaksin Sinovac. Dia memastikan keamanan vaksin asal China itu.
Sekjen Sunda Empire mengklaim, sampai program vaksin tahap-1 dilaksanakan, belum ada laporan KIPI berat. Meski dia tidak menampik ada gejala ringan KIPI. “Nggak usah ragu, vaksin aman + halal,” tandasnya.
Dirga Sakti Rambe bilang, seluruh vaksin Covid-19 terbukti 100 persen efektif mencegah kematian. Orang yang sudah divaksinasi masih dapat terinfeksi dan menularkan, tapi tidak sakit berat atau mengalami kematian.
“Vaksin membuat kita kebal dan menyelamatkan nyawa,” kata dia.
Soeryo Adjiewibowo menekankan pentingnya kontrol ketat semua parameter yang dibutuhkan sebelum divaksin. Jangan sampai terjadi human error.
Fahira Idris mengusulkan Pemerintah melakukan riset untuk mengetahui kenapa masih ada masyarakat yang ragu dan menolak disuntik vaksin Covid.
“Apa mungkin alasannya karena efikasi vaksin Sinovac di Indonesia rendah. Atau karena fase klinis terlalu cepat diproses dan khawatir terhadap efek samping. Atau menolak vaksin karena merasa tidak berisiko tertular atau karena alasan umum,” tanyanya. [TIF]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID