Platform pencegahan korupsi milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), JAGA, mengembangkan fitur baru, yakni menu penanganan Covid-19.
Menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes), komisi antirasuah menyediakan literasi untuk masyarakat berupa infografis tentang prosedur penanganan, insentif dan santunan tenaga kesehatan, vaksinasi, serta klaim rumah sakit dalam bentuk panduan, dan format tanya jawab beberapa topik yang sering ditanyakan.
Tidak hanya itu, JAGA Penanganan Covid-19 juga membuka kanal keluhan terkait penanganan Covid-19.
Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono berharap platform digital KPK itu dapat menjadi salah satu solusi pemerintah dalam menangani pandemi virus Corona saat ini.
Terutama, dalam penyampaian informasi dan menangani keluhan masyarakat terkait dugaan tindak pidana korupsi pada penyaluran dana Covid-19.
“Kita harapkan dapat meningkatkan kecepatan respons pihak yang berwenang menanganinya,” ujar Dante saat menjadi keynote speech secara virtual dalam peluncuran fitur JAGA Penanganan Covid-19, Senin (3/5).
Selain itu, dia menjelaskan aplikasi Jaga versi terbaru memungkinkan pengaduan yang terintegrasi langsung dengan pemerintah terkait, Kemenkes, dan Pemerintah Daerah (Pemda).
“Diharapkan dengan versi baru aplikasi ini dapat ini dapat memperkaya pilihan masyarakat terhadap media aspirasi, informasi dan pengawasan,” tandasnya.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengakui, komisi antirasuah agak terlambat dalam mengembangkan fitur tersebut. “Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” tuturnya.
Pahala memastikan, meski merupakan platform digital, bukan hanya anak muda saja yang bisa menggunakan JAGA. KPK sudah mendesain sedemikian rupa platform digital tersebut.
JAGA terus melakukan pengembangan terkait aspek teknologi dan tampilan. Dengan JAGA v6, tampilan dan desain baru JAGA kini memberikan kenyamanan untuk penggunaan lintas platform.
Tampilan data dan informasi menjadi lebih ringkas, sehingga memudahkan pengguna untuk melakukan eksplorasi fitur-fitur JAGA lainnya lebih jauh. JAGA kini juga bisa diakses lewat handphone, tidak hanya lewat desktop seperti versi sebelumnya.
“KPK berkomitmen akan merespon seluruh pengaduan dengan bantuan dari Kemenkes, Dinkes, dan Inspektorat seluruh Indonesia,” tandasnya.
Dalam diskusi yang sama, Inspektur Jenderal Kemenkes Murti Utami mengatakan, penanganan Covid-19 ini memang perlu didukung oleh banyak masyarakat.
Untuk mencapai keberhasilan, maka dalam tataran implementasinya membutuhkan pengawasan. Apalagi, anggaran yang dikeluarkan negara bukan main besarnya. “Untuk tahun ini untuk penanganan pandemi itu sekitar Rp 131 triliun,” ungkapnya.
Murti mengatakan, salah satu yang mesti dipelototi saat ini adalah pembelian vaksin Covid-19. Ada potensi penyimpangan. “Kami harus jaga dan pengawalan pendanaan dari awal dari mulai target yang disuntikkan, siapa yang butuh, sudah kita awasi,” bebernya.
Murti membeberkan, sejak diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Januari kemarin, ada potensi penyalahgunaan. Ada pihak-pihak yang aji mumpung. Salah satunya, rumah sakit.
“Sebetulnya vaksin ini gratis, tetapi disuruh cek darah dulu, cek gula darah sekalian dan macam-macam yang harus harus bayar sekian yang akhirnya untuk vaksin harus keluarkan uang karena tesnya. Itu ada yang mengadukan ke kita,” ungkap Murti.
Dengan adanya aplikasi JAGA, Kemenkes berharap, potensi korupsi bisa dicegah. Selain itu, jaringan yang sudah terintegrasi ini makin memudahkan kecepatan dalam penanganan Covid-19. [JAR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID