Vitamin E Bukan Cuma Bagus Buat Kulit, Bisa Juga Untuk Imunitas –

Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan imunitas tubuh demi menjaga kesehatan.

Penyesuaian gaya hidup pun terjadi, seperti menjaga asupan makanan bernutrisi dan menambah suplemen untuk menjalani keseharian.

“Perlu kita pahami bahwa sistem imunitas manusia pada dasarnya terbagi atas dua bagian, yaitu imunitas non-spesifik (Innate Immunity) dan imunitas spesifik (Adaptive Immunity),” jelas Medical Manager PT Darya-Varia Laboratoria Tbk Michael Reo dalam keterangan tertulis kepada RM.id.

Imunitas non-spesifik, yaitu pertahanan fisik atau mekanik. Misalkan, kulit, selaput lendir, silia saluran napas, batuk dan bersin yang merupakan garis pertahanan terdepan terhadap mikroorganisme.

Pertahanan sel juga termasuk dalam imunitas non-spesifik yang diperankan oleh sel makrofag, sel pembunuh alami yang bermanfaat melawan mikroorganisme, seperti bakteri, virus yang masuk dalam tubuh.

Sedangkan, imunitas spesifik merupakan sistem imunitas yang utamanya diperankan oleh Limfosit B dan T dalam menghasilkan antibodi untuk melawan mikroorganisme. Seperti, bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh.

“Kedua sistem pertahanan tubuh ini sama-sama penting untuk selalu dijaga ketangguhannya dengan asupan gizi yang seimbang, serta konsumsi berbagai vitamin dan mineral yang esensial,” sambung Michael.

Vitamin E merupakan salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Manfaat vitamin ini, antara lain menjaga kelembaban kulit dan berfungsi sebagai antioksidan melawan radikal bebas.

Pasalnya, menurut Michael, sejumlah penelitian menunjukkan kadar vitamin E (alpha-tocopherol) terutama di setiap lapisan kulit akan berkurang setiap hari karena terpapar radikal bebas, seperti sinar matahari, polusi, debu hingga udara di ruangan ber-AC.

“Karena itu, kadar vitamin E harus tetap dijaga, terutama di lapisan kulit. Kombinasi suplemen vitamin E dalam bentuk siap minum dan vitamin E topikal (dioles, misalnya cream ), terbukti selama lebih dari 50 tahun dapat menjaga serta merawat ketahanan kulit yang optimal,” katanya lagi.

Di pasaran, banyak sekali ditemukan berbagai merk dan jenis vitamin E.

Seringkali masyarakat masih asing dengan apa yang tertera pada kemasan, sehingga belum tepat memilih dosis yang seharusnya. 

Michael memberi tips memilih dosis tepat untuk kondisi kulit yang optimal.

Vitamin E dengan dosis 100 IU (International Units) direkomendasikan untuk mereka yang memiliki masalah kulit seperti kulit kusam, berjerawat, yang biasanya dialami pada usia di bawah 25 tahun.

Sementara, untuk mereka yang memiliki kulit kering, dianjurkan mengkonsumsi vitamin E dengan dosis 300 IU per-harinya. Kondisi kulit seperti ini biasanya dialami pada usia di atas 25 tahun.

Untuk yang mempunyai gaya hidup aktif di luar ruangan, misalnya bersepeda ataupun berlari dan jogging, asupan vitamin E dengan dosis 300 IU per-hari juga sangat tepat untuk dikonsumsi.

Pemilihan suplemen vitamin E yang berasal dari bahan alami (d-alpha-tocopherol), seperti ekstrak biji gandum dan ekstrak biji bunga matahari, juga sangat dianjurkan. 

Suplemen dengan kandungan d-alpha-tocopherol dua kali lebih baik diserap oleh tubuh dibandingkan vitamin E yang sintetis (dl-alpha-tocopherol).

Penyerapan asupan vitamin E alami ini akan lebih nyaman dan efektif ketika dikonsumsi dalam bentuk kapsul lunak atau sering disebut soft capsule.

“Pilihlah jenis suplemen dan produk perawatan tubuh topikal dengan bijak, karena Anda harus memastikan merk yang dipilih harus melewati serangkaian tes yang menyeluruh dengan kualitas kontrol yang baik,” imbau Michael.

Suplemen selayaknya terbuat dari bahan alami yang aman serta halal untuk dikonsumsi.

“Imunitas tubuh menjadi penting di masa pandemi seperti sekarang. Kita harus lebih memperhatikan keseluruhan aspek kesehatan tubuh, sehingga sistem kekebalannya bekerja optimal, termasuk menjaga kondisi kulit yang baik,” katanya. [MER]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy