Video Pak Luhut Di Sumut Viral Menteri Telponan Saat Presiden Pidato, Boleh? –

Kunjungan Presiden Jokowi beserta rombongan, ke Sumatera Utara, pekan lalu, menciptakan dua video viral, yang bikin heboh jagat dunia maya. Video pertama, sudah ramai diomongin terkait berjubelnya warga Dairi menyambut Jokowi, padahal ancaman Corona lagi gila-gilanya. Video kedua yaitu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan asyik teleponan saat Presiden Jokowi sedang pidato.

Video kedua ini viral dan masih jadi obrolan panas di medsos, kemarin. Warganet riuh membahasnya. Ada yang menganggap biasa-biasa saja, ada yang memuji Luhut, ada juga yang iseng menanyakan: memang boleh menteri teleponan di saat Presiden sedang pidato?

Peristiwa itu terjadi saat peresmian Pelabuhan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Rabu (2/2). Saat itu, Jokowi terlihat serius. Sampai-sampai, keningnya berkerut ketika membaca teks pidato di detik-detik sakral peresmian pelabuhan tersebut.

Tapi, di belakang kanan Jokowi, Luhut justru terlihat sedang teleponan. Sesekali, Komandan PPKM Jawa-Bali ini manggut-manggut dengan tangan kiri memegang ponsel yang ditempelkan ke telinganya. Sementara, tangan kanan yang menempel ke perut, menopang siku kirinya. Saat bicara, Luhut menutup mulutnya, agar tidak mengganggu pidato Jokowi. Peristiwa itu cukup lama. Sekitar 40 detik.

Sebetulnya, Luhut sedang teleponan dengan siapa? Menurut Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, saat itu bosnya sedang berbicara dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS). Panggilan tersebut, kata dia, sangat darurat, sehingga harus diangkat. “Dari keterangan Pak Menko, beliau menyampaikan bahwa saat itu beliau sedang menerima telepon dari Menkes,” terang Jodi, kepada wartawan, kemarin.

Dalam obrolan via telepon itu, BGS menyampaikan update kondisi lonjakan kasus Corona ke Luhut. Kenaikannya sangat signifikan. Saat itu, terjadi lonjakan tajam. Dari 9.132 di Selasa menjadi 17.895 pada Rabu. “Dalam laporan tersebut, beliau menerima dua lampiran, yakni soal PTM (pembelajaran tatap muka) dan evaluasi PPKM Jawa-Bali,” sambungnya.

Ia menambahkan, saat itu, Luhut ingin segera meneruskan laporan dari BGS itu ke Presiden. Agar langkah mitigasi bisa dengan cepat diambil. Sehingga, Luhut tak punya pilihan selain mengangkat panggilan telepon meski saat itu sedang mendampingi RI-1. “Hal ini penting dilakukan sebagai bagian langkah crisis management penanganan pandemi yang harus dilakukan dengan cepat dan terukur,” jelasnya.

Tapi, publik tak langsung percaya. Apalagi omongan Luhut saat teleponan itu tak terdengar. Sebagian menganggap, Luhut tidak menghormati Presiden yang sedang pidato. Aneka narasi pun beredar di penggalan video yang disebar ke berbagai platform sosial media. Ada yang mengkritiknya secara serius, ada juga yang guyon.

 

Akun @brammasro menyatakan, peristiwa menteri berani angkat telepon saat Presiden bicara baru terjadi di era sekarang. “Hanya terjadi di era ini, ketika kepala negara sedang memberi sambutan kenegaraan meresmikan proyek-proyek, seorang menteri terlihat sedang berkomunikasi melalui HP,” tulisnya, serius.

Sedangkan akun @MartuaSihite membahas ini dengan guyonan. Dia bilang, kalau sekadar mengangkat telepon, masih boleh meski di tengah Presiden sedang pidato. “Asal nggak angkat barbel aja lah,” tulisnya.

Pengamat politik Ray Rangkuti seirama dengan opini khalayak yang menilai aksi Luhut teleponan saat Presiden sedang pidato itu, tidak pantas. Apalagi dalam pidato resmi, saat peresmian salah satu pelabuhan di Sumut. “Etika disiplinnya, nggak tepat,” kata Ray, dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Ray menyatakan, hal ini bisa berdampak negatif pada wibawa Jokowi. Kendati demikian, ia meyakini Luhut tidak akan ditegur Jokowi. Sebab, Luhut merupakan sosok yang sangat dibutuhkan Jokowi. 

Stafsus Mensesneg, Faldo Maldini, ikut membela Luhut. Kata dia, peristiwa itu diviralkan oleh orang-orang yang tidak senang dengan Luhut. “Kalau tidak senang sama Pak Luhut, pasti semuanya bisa jadi masalah,” ucap Faldo, kemarin.

Dia menegaskan, semua pekerjaan menteri adalah dalam rangka membantu tugas-tugas Presiden. Termasuk teleponan Luhut juga dalam rangka menjalankan tugas. “Apalagi, pekerjaan yang begitu banyak dan mendesak, koordinasi harus cepat dilakukan. Pak Jokowi adalah pemimpin yang punya semangat kerja cepat,” terang politisi PSI ini. [SAR]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy