Tips Hindari Eksploitasi Seksual Terhadap Anak di Ranah Daring –

<p>Merebaknya berbagai kasus eksploitasi seksual anak di ranah digital telah lama menjadi keprihatinan publik. Wajar, karena bagi orangtua, tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan dan perlindungan anak-anak di dunia maya.</p>

<p>&rdquo;Kita semua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif bagi mereka,&rdquo; ujar Camat Sukorambi Gaguk Budi Santoso.</p>

<p>Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara dalam diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di kantor Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (25/2).</p>

<p>Gaguk menyatakan, selain memiliki banyak manfaat, internet juga telah menjadi tempat persembunyian para predator yang siap melancarkan aksi eksploitasi seksual terhadap anak-anak. Bentuk eksploitasi online yang menampilkan kekerasan seksual terhadap anak itu beragam.</p>

<p>&quot;Di antaranya bujuk rayu (<em>grooming</em>) untuk tujuan seksual online, obrolan (<em>chat</em>) untuk pemuasan seksual kepada anak (<em>sexting</em>), pemerasan seksual (<em>sextortion</em>), maupun siaran langsung kekerasan seksual terhadap anak,&quot; urai Gaguk.</p>

<p>Dalam diskusi bertajuk &rdquo;Awas Eksploitasi Anak di Ranah Daring&rdquo; itu, Gaguk menjelaskan, eksploitasi di ranah daring menunjuk pada segala bentuk tindakan atau perlakuan terhadap anak yang bertujuan melakukan eksploitasi seksual dan dilakukan dengan menggunakan atau memanfaatkan internet.</p>

<p>Menurut Gaguk, materi kekerasan seksual anak umumnya berupa konten pornografi yang menampilkan kekerasan atau eksploitasi seksual. Di samping menampilkan aksi kekerasan seksual, materi-materi tersebut biasanya fokus pada kelamin anak.</p>

<p>&quot;Korbannya bisa anak laki-laki atau perempuan, dari semua umur, bahkan dari usia balita,&quot; terangnya.</p>

<p>Di akhir paparan, Gaguk memberikan tips memilih teman yang aman di media sosial. Yakni, lihat <em>mutual</em> <em>friends</em>, lihat aktivitas di profilnya, cari tentang orang tersebut di platform media sosial lainnya.</p>

<p>Juga, jangan ragu menolak pertemanan (<em>unfriend</em>/<em>unfollow</em>/<em>ignore</em>) apabila profil tersebut mencurigakan.</p>

<p>Kemenkominfo menyelenggarakan program literasi untuk menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024.</p>

<p>Program Indonesia #MakinCakapDigital selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.</p>

<p>Dari perspektif keamanan digital, Ketua Relawan TIK Jember Erlina Dwi Nahzdifah mengatakan, salah satu cara agar aman dan terhindar dari eksploitasi seksual saat bermedia digital, yakni dengan mengendalikan rekam jejak digital.</p>

<p>&rdquo;Tips mengendalikan jejak digital anak: bertemanlah atau menjadi pengikut anak di medsos, awasi anak-anak saat mengakses internet, cek riwayat pencarian di akun medsos anak. Lalu, jadilah teman untuk mendengarkan cerita anak, diskusikan tentang bahaya online, dan ajarkan anak untuk melindungi informasi pribadi,&rdquo; sebut Erlina.</p>

<p>Dari sudut pandang etika digital, pengurus Relawan TIK Jember Afif Ainur Rifqi berharap agar orangtua memanfaatkan fitur pengawasan pada platform daring yang digunakan anak. Selanjutnya, ajari anak untuk tidak membagikan informasi pribadi atau foto pada orang yang tidak dikenal.&nbsp;</p>

<p>&quot;Selain itu, berikan batasan waktu yang tepat dalam penggunaan medsos dan game online. Ajarkan anak untuk melaporkan setiap aktivitas mencurigakan atau tidak pantas pada orangtua atau penjaga anak,&rdquo; pesan Afif dalam diskusi yang dimoderatori oleh jurnalis sekaligus penyiar RRI Jember Gea Debora.</p>

<div style=”page-break-after: always”><span style=”display: none;”>&nbsp;</span></div>

<p>Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII dan We Are Social menemukan bahwa pengguna internet dan medsos pada periode 2021-2022, mencapai 220 juta orang.</p>

<p>Sementara Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46.</p>

<p>Program nasional Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023 mulai dilaksanakan Kemenkominfo sejak 27 Januari lalu.</p>

<p>Membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta, IMCD bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman ■</p> . Sumber : Berita Lifestyle, Kuliner, Travel, Kesehatan, Tips

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy