Subholding Diresmikan, Pertamina Siap Bersaing Di Kancah Global –

Subholding Pertamina, sebagai langkah strategis menuju perusahaan dengan nilai 100 miliar dolar AS, telah diresmikan pada Jumat (10/9).

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kekuatan subholding ini mendorong Pertamina memposisikan diri untuk bersaing tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar global. Sesuai road map Transformasi Kementerian BUMN.

Sama halnya dengan Himbara (Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN), Telkom dan Telkomsel. Para perusahaan BUMN tersebut kini dapat bersaing di pasar terbuka dan kompetitif, dengan perbaikan bisnis model baru pasca Covid. Meski sudah ada pemain dari asing dan swasta di sektor tersebut.

“Kementerian BUMN akan memastikan hal yang sama, pada BUMN lainnya. Kita akan mendorong semua perusahaan BUMN lainnya. Agar siap berkompetisi dan bersaing di pasar terbuka, baik di domestik ataupun global,” ujar Erick dalam keterangan yang diterima RM.id, Sabtu (11/9).

Erick menambahkan, subholding Pertamina mendorong terbentuknya organisasi yang fokus, agile, lean, efisien, dan streamlining decision making untuk menjadikan Operational Excellence.

Berikut rincian kinerja subholding Pertamina:

1. Kinerja Subholding Upstream (sektor hulu)

Laba semester 1 sebesar 1 miliar dolar AS atau 238 persen dari Budget 2021
Efisiensi biaya operasional, 92 persen dari Budget
Di Kalimantan Timur dan Jawa Barat, potensi cadangan minyak dan gas bumi meningkat hingga 204,7 juta barrel

2. Kinerja Subholding Refinery and Petrochemical

Laba semester 1 sebesar 322 juta dolar AS dengan profit margin 3,24x lebih besar dari budget

3. Kinerja Subholding Gas

Laba semester 1 sebesar 185 juta dolar AS atau 357 persen dari budget

4. Kinerja Subholding Commercial & Trading

Realisasi Pertashop sebanyak 2.547 unit
Pengembangan digitalisasi apps “My Pertamina” dengan registered user sebanyak 13,7 juta pengguna

5. Kinerja Subholding Power & New Renewable Energy

Laba semester 1 sebesar 56,8 juta dolar AS atau 150 persen dari budget
Efisiensi biaya operasional, 87 persen dari budget

6. Kinerja Subholding Shipping

Laba semester 1 sebesar 73,4 juta dolar AS
Efisiensi biaya operasional, 82 persen dari budget
Vessel utilization sebesar 99,8 persen, atau meningkat 11 persen dari budgbu

[HES]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy