Soroti Melambungnya Harga Sembako Puan Penyambung Lidah Emak-emak –

Jika Soekarno dikenal sebagai penyambung lidah rakyat, maka cucunya, Puan Maharani, mungkin bisa disebut sebagai penyambung lidah emak-emak. Hal itu ditunjukkan Puan saat menyuarakan keluhan emak-emak mengenai melambungnya harga sembako.

Menjelang Tahun Baru, harga sembako memang sedang melambung tinggi. Minyak goreng, cabe, dan telur merupakan tiga komoditas yang harganya melonjak. Kondisi ini membuat banyak emak-emak menjerit. Sebab, saat uang bulanan masih terganggu imbas pandemi, harga sembako malah melangit.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) per hari kemarin, harga rata-rata nasional cabe rawit merah adalah Rp 98.050 per kilogram. Harga ini meroket 97,68 persen dalam sebulan terakhir. Di sejumlah pasar tradisional, harga cabe rawit merah bahkan sudah setara daging sapi, Rp 120 ribu per kilogram. 

Harga telur ayam kembali naik menjadi Rp 31.900 per kilogram atau naik 8,13 persen dibandingkan sehari sebelumnya. Kenaikan harga telur ayam ini tentu saja bikin pusing, karena harga normalnya sekitar Rp 22 ribu per kilogram.

Kemudian, harga minyak goreng bertengger jauh dari harga eceran tertinggi (HET) yang sekitar Rp 11 ribu per liter. Kini, harga minyak goreng curah mencapai Rp 18 ribu per liter. Bahkan untuk minyak goreng kemasan, sudah ada yang mencapai harga Rp 20 ribu per liter.

Puan tampaknya mengikuti perkembangan harga sembako ini dan memahami keluh kesah para emak-emak. Melalui akun Instagram miliknya, Ketua DPR ini menyampaikan keprihatinan atas melambungnya harga bahan pokok pada akhir tahun. Putri bungsu Megawati Soekarnoputri ini menilai, kenaikan harga minyak goreng, cabe rawit, dan telur ayam sudah tidak nornal.

“Menjelang akhir tahun, naiknya harga sejumlah bahan pangan pokok membuat saya prihatin. Situasi semacam ini tentu sangat menyulitkan masyarakat,” tulis Puan,  sambil menggunggah foto dirinya sedang ngobrol dengan dua emak-emak petani, di akun @puanmaharaniri, kemarin.

Karena itu, Puan meminta Pemerintah perlu segera turun tangan untuk mengendalikan harga bahan pangan pokok. Kata dia, perlu ada sinergi kebijakan antar sektor baik dari sisi hulu maupun hilir, dari sektor produksi dan perdagangan. 

Puan menyampaikan, dalam pemulihan ekonomi nasional, dibutuhkan kebijakan yang dapat memberikan perlindungan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah. “Saya mendorong Pemerintah untuk senantiasa mengontrol hal ini demi kepentingan rakyat,” ujarnya.

 

Unggahan Puan ini mendapat banyak tanda suka dan komentar. Warganet pada umumnya memberikan dukungan agar lantang menyuarakan kepentingan rakyat terutama emak-emak.

Akun @aryapautracahyo misalnya, mengaku senang melihat ada pejabat yang mikirin rakyat dan mau jadi penyambung lidah emak-emak. “Tolong diupayakan agar harga-harga segera turun Bu,” tulisnya @bagasprakas56. 

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menilai, kenaikan harga pangan secara serentak di akhir tahun saat ini baru kali ini terjadi. Selain itu, kenaikannya sudah tidak wajar. Kata dia, pedangan pasar pun kesulitan dengan kondisi ini. Pembeli menurun drastis. 

Menurut dia kenaikan paling parah terjadi pada telur ayam dan cabe rawit. “Menurut kami ini pencapaian yang buruk untuk Kemendag dan Kementan. Kami berharap agar harga cabe dan telur bisa diantisipasi dengan strategi yang jelas,” katanya.

Pemerintah tidak tinggal diam dengan kondisi ini. Sebagai langkah nyata dalam meringankan beban masyarakat,  Kemenko Perekonomian melakukan beberapa langkah komprehensif dan holistik untuk mengurai dan menyelesaikan itu. Salah satunya, dengan operasi pasar.

“Pemerintah terus berupaya menstabilkan harga dan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan sembako melalui operasi pasar, terutama menjelang Tahun Baru 2022. Harapan kami, operasi pasar ini dapat membantu masyarakat untuk membeli sembako dengan harga khusus yang lebih murah,” tutur Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, saat meninjau secara langsung operasi pasar di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor, kemarin.

Pada acara operasi pasar tersebut, Airlangga sempat berdialog dengan para UKM. Dalam dialog itu, Airlangga mendengarkan langsung mengenai kendala, tantangan, serta kondisi yang dihadapi para pedagang di masa pandemi Covid-19.

 

Momentum operasi pasar sembako ini juga dimanfaatkan masyarakat di sekitar Pasar Cileungsi, untuk mendapatkan minyak goreng, telur ayam ras, cabe, bawang merah, bawang putih, dengan harga yang terjangkau. Terutama, dalam rangka persiapan menjelang Tahun Baru 2022. Operasi pasar tersebut, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan menghindari kerumunan warga.

Masyarakat mengapresiasi operasi pasar yang dilakukan Pemerintah di Pasar Cileungsi tersebut. Dengan dukungan dari Toko Tani Indonesia Kementerian Pertanian, Perum BULOG, PT Berdikari (Persero), dan Sinar Mas Group sebagai bentuk kepedulian terhadap pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat.

Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, dengan kondisi sekarang, Pemerintah harus segera bertindak. Soalnya, kenaikan harga pangan akan menahan laju pemulihan konsumsi rumah tangga, khususnya kelompok menengah dan bawah.

Berdasar data Badan Pusat Statistik, kata dia, komposisi garis kemiskinan dari bahan makanan mencapai 73 persen. “Jadi, sedikit saja harga minyak goreng dan cabe naik, yang rentan miskin yang paling terpukul,” kata Bhima.

Terlebih, tutur Bhima, upah minimum hanya naik rata-rata di kisaran 1 persen tahun 2022. Hal ini diperkirakan membuat banyak pekerja yang daya belinya merosot. [BCG]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy