<p>Belum lama ini, publik kembali digegerkan oleh aksi seorang ibu yang melakukan percobaan bunuh diri bersama bayinya. Beruntung, aksi nekatnya itu berhasil digagalkan oleh petugas Kereta Api Indonesia (KAI).</p>
<p>Terkakt hal ini, Child Psychologist, Self Growth & Parentimg Coach Irma Gustiana Andriyani menilai, ibu tersebut mengalami stres dan depresi. Karena normal dan sehatnya seorang ibu, pasti memiliki naluri untuk melindungi anak-anaknya dari segala mara bahaya, atau sesuatu yang menyakitkan.</p>
<p>Tapi faktanya, dari serangkaian kasus yang pernah sangat viral, rata-rata ibu yang melakukan aksi menyakiti diri dan anaknya, adalah mereka yang terindikasi alami depresi.</p>
<p>Irma mengatakan, di balik perannya, ibu acap kali memikul berbagai tanggung jawab dan beban yang berat, dalam kehidupan sehari-hari.</p>
<p>Selain itu, ibu juga merupakan pilar keluarga, penjaga rumah tangga, dan pendukung utama bagi perkembangan anak-anak mereka.</p>
<p>Namun, di balik kekuatan tersebut, ibu adalah individu yang paling rentan untuk mengalami depresi.</p>
<p>Bagi banyak ibu, perjalanan menjadi orang tua adalah pengalaman yang penuh tantangan dan perubahan yang mendalam.</p>
<p>Perubahan hormonal selama kehamilan dan setelah melahirkan, serta adaptasi terhadap peran baru sebagai orang tua, dapat membawa mereka pada ketegangan emosional yang besar.</p>
<p>"Perasaan stres peran ganda, di saat mereka harus menjalani peran sebagai orang tua, mitra pasangan, dan seringkali pekerja, semakin menambah risiko depresi," ujar Irma via laman Instagramnya.</p>
<p>Selain itu, ibu sering kali merasa terjebak dalam ekspektasi sosial yang tinggi tentang menjadi ibu yang sempurna. Fakta ini sangat mungkin menciptakan tekanan tambahan.</p>
<p>Rasa bersalah karena merasa tidak mencukupi, atau tidak mampu memenuhi harapan orang lain, bisa menjadi pemicu depresi yang serius.</p>
<p>Mengingat ibu adalah individu yang paling berisiko depresi, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tandanya sedini mungkin.</p>
<p>Berikut enam tanda depresi ibu yang sering diabaikan, beserta penyebabnya:</p>
<h3>Tanda Depresi</h3>
<ol>
<li>Gangguan makan dan tidur</li>
<li>Kemarahan yang tidak wajar</li>
<li>Konsentrasi menurun</li>
<li>Perasaan bersalah berlebihan</li>
<li>Kehilangan energi dan motivasi</li>
<li>Tidak mampu lagi merasa bahagia</li>
</ol>
<h3>Penyebab depresi</h3>
<ol>
<li>Perubahan hormonal</li>
<li>Stres peran ganda</li>
<li>Tidak ada dukungan</li>
<li>Kurang istirahat dan cukup tidur</li>
<li>Riwayat gangguan kesehatan mental</li>
<li>Perubahan hidup yang signifikan</li>
</ol>
<p>"Penting untuk diingat, depresi bukanlah nasib, sehingga harus berpasrah diri atau sulit dihindari," tutur Irma.</p>
<p>Dengan dukungan yang tepat dari sekeliling, pemahaman diri, dan perawatan yang sesuai, banyak ibu bisa mengatasi depresi dan berkembang menjadi orang tua yang kuat dan bahagia.</p>
<p>"Ibu perlu diingatkan, bahwa dirinya juga manusia, yang memiliki hak untuk mencari dukungan dan perawatan ketika diperlukan," pungkas pendiri klinik Ruang Tumbuh ini.</p> . Sumber : Berita Lifestyle, Kuliner, Travel, Kesehatan, Tips
You may also like
-
Bahaya Osteoporosis Di Usia Tua Waspada Tulang Rentan Untuk Patah –
-
Bikin Wajah Glowing dr Belle Clinic Hadirkan Laser Oral –
-
Indonesia Syiar Network Gelar Seminar Bareng Ustazah Oki Setiana Dewi –
-
Ibu ibu Muda Tak Percaya Minum Air Galon Guna Ulang Sebabkan Kemandulan –
-
JTE Music Sukses Gelar International Song Camp Pertama Di Indonesia –