Saham Bank BRI (BBRI) menjadi primadona dalam perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (1/3).
Saham BBRI ditutup menguat sebesar 1,76 persen menjadi Rp 4.630 per saham. Total volume perdagangan saham BBRI mencapai 553,1 juta dengan nilai transaksi Rp 2,6 triliun. Total nilai pembelian asing mencapai Rp 1,7 triliun dengan BRI meraih net buy terbesar, sebesar Rp 416,8 miliar.
Harga saham BBRI sempat mencapai All Time High (ATH) atau level tertinggi pada penutupan perdagangan sesi I. Saham BRI menembus Rp 4.850 per saham atau naik 6,59 persen pada penutupan perdagangan siang.
Analis meyakini rentang harga saham BBRI berada di antara Rp 4.630 hingga Rp 4.860 hari ini dengan kapitalisasi pasar Rp 703,7 triliun dan volume 139,57 juta. IHSG sendiri ditutup menguat 0,48 persen atau 33,27 poin ke level 6.921.441 pada penutupan perdagangan Selasa (1/3).
Total volume perdagangan mencapai 22,8 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 19,47 triliun. Sementara ada 297 saham naik, 225 saham turun dan 157 saham flat.
Hari ini, Selasa (1/3) BRI menggelar RUPST dengan beberapa agenda seperti Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan 2021 serta Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2021.
RUPST ini melaksanakan agenda Persetujuan atas Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. BRI memberikan dividen atau bagi hasil bagi pemilik saham.
Kenaikan harga saham BBRI Selasa siang ini dipicu oleh kinerja keuangan Bank BRI yang lebih baik pada 2021. Apalagi, kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, BRI mengkonsolidasikan Pegadaian dan PMN dengan mulus dan bagus.
Rencana pembagian dividen BRI pun, kata Herditya, mendorong investor memborong saham BBRI. Saham BBRI mampu menembus level tertingginya di angka harga Rp 4.830 dengan volume yang besar dibanding hari sebelumnya.
“Jelas rencana pembagian dividen pada agenda RUPS BRI mempengaruhi kenaikan saham BRI,” kata dia.
Sejumlah emiten akan menggelar RUPS tahunan pekan ini. Termasuk emiten bank BUMN BBRI, Bank Tabungan Negara (BBTN), dan BNI (BBNI). BRI berkomitmen memacu transformasi digital untuk memperluas jangkauan nasabah.
Perseroan turut memperkuat aspek digital pada sektor usaha mikro. Pada 2021, BRI mencetak laba bersih sebesar Rp 32,22 triliun atau tumbuh signifikan sebesar 75,53 persen dibandingkan 2020.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, penopang utama pertumbuhan laba BRI terletak pada kinerja kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) disertai penurunan biaya bunga yang signifikan.
BRI juga mampu mengelola portfolio mix serta kualitas asset. Sehingga dapat meningkatkan yield asset. Hingga akhir Desember 2021, penyaluran kredit BRI (secara bank only) tercatat tumbuh 7,16 persen yoy.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional tahun 2021 sebesar 5,24 persen. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID
You may also like
-
ER Gelar Konferensi Tahunan Pertama Super Neutral Hidup Sehat Itu Mudah –
-
Siapkan Dirimu Untuk Ikuti Beauty Festival 2023 Timeless Wonder –
-
25 Quote Hari Batik Nasional Menarik Untuk Diposting Di Media Sosial –
-
Nyeri pada Dada Apa Pertanda Serangan Jantung –
-
Journalism Day U Bakrie Soroti Revolusi Streaming Dan Tren Konsumsi Informasi –