Pemerintah membolehkan gelaran buka puasa bersama atau bukber di bulan puasa tahun ini. Asalkan, peserta bukber nggak ngobrol saat makan. Pandemictalks mengunggah dua meme berkaitan dengan diperbolehkanya buka puasa bersama di bulan Ramadan tahun ini.
Pertama, tertulis pernyataan Satgas Covid- 19. “Warga boleh buka puasa bersama, tapi dilarang ngobrol.”
Kedua, foto pria dan wanita yang sedang berbuka puasa bersama. Pada meme kedua ini ada dialognya.
“Sudah ajakin bukber selama 5 kali selama bulan puasa, kok dia gak nembak-nembak ya,” kata wanita itu dalam hatinya.
Sang pria, dalam alam pikirnya bilang, “Aku tuh sebenarnya pengen ngomong sayang sama kamu, tapi gak boleh ngobrol pas bukber.”
“Dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kebiasaan buka puasa bersama nantinya sudah bisa dilakukan, hanya saja dengan beberapa catatan,” ujar Pandemictalks.
Juru bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengimbau peserta bukber menjaga jarak. Selain itu, tidak perlu juga mengobrol pada saat makan, dan cuci tangan sebelum makan supaya kita betul-betul bersih dan sehat.
“Semua bisa dilakukan asal betul-betul adaptasinya dengan protokol kesehatan,” ujar Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ini.
Pandemictalks menambahkan, Satgas Covid-19 bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Pemerintah Daerah berusaha memastikan bahwa masyarakat memahami situasi Covid-19 di lingkungan masing-masing. Tiap daerah memiliki level PPKM berbeda, sehingga diharapkan bisa saling mengingatkan.
Akun @Diantyarlinda mendukung kebijakan Satgas Covid-19 yang melarang ngobrol saat bukber. Maksud aturan Satgas adalah makan dan minum diselesaikan terlebih dahulu, terus pakai masker baru ngobrol. “Pokoknya masker dibuka saat makan dan minum tanpa ngobrol,” tandasnya.
Senada, @Selawidyasari menyarankan warga buka masker saat makan dan jangan lupa pakai masker saat ngobrol. “Memakai masker saat ngobrol untuk meminimalisir penyebaran Covid-19,” katanya.
“Dia (Satgas) bilang tidak boleh berbicara saat makan karena sedang buka masker. Kalau sebelum dan sesudah makan boleh ngobrol, karena sudah pakai masker,” kata @ Arsyisafarina.
Menurut @Wahyu, bukber pada dasarnya justru ajang pemborosan, karena jajan di restoran dengan makanan yang enak-enak. Padahal, hakikat puasa untuk prihatin dan berhemat.
“Besok lihat rumah makan bakal rame sampai Lebaran. Sedangkan masjid ramai pas awal Ramadan dan makin sepi menjelang Lebaran,” kata dia.
Banyak juga netizen yang mengkritik Satgas Covid-19 yang membolehkan bukber, tapi tidak boleh ngobrol.
“Jangan ngobrol saat bukber itu gimana caranya,” tanya @Sonisuhardhi.
Akun @Irfan_s.kep menjawab, “Pada saat makan dan minum buka masker, nanti saat selesai kembali memakai masker. Setelah itu baru deh ngobrol. Itu maksudnya Satgas.”
“Memang kalau lagi makan dan minum tidak boleh berbicara, mungkin boleh ngobrol, tapi pakai masker semua,” timpal @Khiyarc.
Menurut @Achmad_Sjaffei, kebijakan boleh bukber tapi tidak boleh ngobrol, aturan yang aneh. “Kenapa nggak di balik. Gimana boleh bukber tapi nggak boleh ngomong,” katanya.
Senada, @Wad mengeluhkan pernyataan Satgas Covid-19 yang membuat kebijakan susah dijalankan. “Realitanya bukber tanpa ngobrol, ya aneh jadinya,” kritiknya.
Akun @Mustafa_Ibrahim menilai, aturan tersebut klise dan tidak ada orang yang bisa menerapkan kebijakan tersebut. Sekali pun pejabat atau Satgas Covid-19 saat makan bareng, kemungkinan pasti ngobrol.
Menurut @Katyusha, larangan Satgas sama saja dengan boleh ngobrol, tapi jangan bersuara. [TIF]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID