Sambut Indonesia Kompeten Di 2030, GNIK Dukung SDM Unggul & Digitalisasi –

Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) menyelenggarakan kegiatan bertajuk Kolaborasi Menuju Indonesia Kompeten 2030, bertempat di BPJS Institute Jalan Dedali No 7, Bogor, Sabtu (26/11).

Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 300 pimpinan tertinggi (Direktur) bidang Manajemen Sumber Daya Manusia perusahaan terkemuka di Indonesia. Kegiatan dibuka oleh Direktur Umum & SDM BP Jamsostek, Abdur Rahman Irsyadi sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan.

Turut memberikan makna dan konteks tema kegiatan ini, Dewas BP Jamsostek, Aditya Warman, sebagai Komite Kode Etik GNIK.

Dalam kata sambutan secara virtual, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, menyampaikan, bahwa meskipun kondisi ketenagakerjaan semakin membaik dengan angka pengangguran menurun ke 5,86 persen, namun kita masih harus menjawab peluang dalam menyambut puncak bonus demografi 2030.

Menurut Menteri Ida Fauziah, tiga tantangan besar tersebut antara lain, pertama, rendahnya kualitas dan produktivitas angkatan kerja Indonesia ditandai 56 persen pekerja adalah lulusan SMP kebawah, besarnya pekerja sektor informal dan masih rendahnya TPAK Perempuan (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan).

Kedua, fenomena teknologi 4.0 yang berdampak besar pada pergeseran kebutuhan akan kompetensi dan keterampilan kerja. Yang ketiga, instabilitas politik dan perkonomian yang mendorong dunia ke arah krisis pangan dan resesi ekonomi global yang pasti akan kita rasakan dampaknya di Indonesia.

Lebih lanjut, Menteri Ida Fauziah, juga menekankan bahwa perlindungan dan pengakuan terhadap kompetensi sumber daya manusia kita ditunjukkan dengan adanya sertifikasi kompetensi.

Dengan pemahaman yang sama mengenai pentingnya sertifikasi kompetensi di segala bidang agar kualitas sumber daya manusia (SDM) kita terjamin, diakui secara nasional dan internasional.

Pada kesempatan ini, Menteri Ida Fauziah juga mendorong agar asosiasi-asosiasi yang bergerak di bidang kompetensi seperti GNIK dapat mendorong anggotanya terutama yang bergerak dalam bidang manajemen SDM. Ia berharap agar kolaborasi menuju Indonesia kompeten 2030 ini dapat memberikan manfaat.

“Semoga GNIK dapat terus bertumbuh dan berkembang, memberikan kemaslahatan bagi masyarakat secara luas dan dapat menguatkan langkah dan kolaborasi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi dan Indonesia yang lebih baik,” ujarnya, Sabtu (26/11).

 

Dalam kegiatan ini lebih dari 300 Pimpinan Tertinggi (Direktur) MSDM dari berbagai perusahaan multinasional, BUMN dan perusahaan swasta nasional membahas 3 tajuk utama kegiatan dan menghasilkan konsensus penting yang akan menjadi program kerja GNIK periode 2023 sampai 2030.

“Top 300 HR leaders di Indonesia hari ini berkumpul untuk memberikan solusi bagaimana membangun SDM Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, bahwa sudah saatnya praktisi MSDM memikirkan lebih dari wilayah tanggjungjawabnya untuk kepentingan bangsa secara luas,” ujar Ketua Advisory Committee GNIK, Achmad S. Ruky,

Sementara itu Ketua Steering Committee GNIK,Yunus Triyonggo, menegaskan kembali peran unik GNIK dalam membangun kolaborasi menuju Indonesia Kompeten 2030 melalui pembentukan ekosistem Talenta Unggul dalam identifikasi, pengembangan, sebagai agen perubahan, dan jembatan antar berbagai pemangku kepentingan; pemerintah, praktisi industri dan akademisi di bidang MSDM Survey yang diikuti oleh lebih dari 300 HR Top Leaders di Indonesia.

Hal ini menghasilkan simpulan 5 karakter kepemimpinan nasional yang dianggap utama, yaitu : (1) Bervisi Nasional, (2) Berkarakter Kuat, (3) Kepemimpinan unggul, (4) Merespon dengan cepat dan efektif untuk antisipasi perubahan, (5) Komitmen untuk Perkembangan dengan mengerahkan seluruh sumber daya nasional demi kemajuan dan kejayaan Nasional di kancah Internasional.

Dalam kegiatan ini ditetapkan pula Peta Jalan (RoadMap) GNIK sebagai sebuah organisasi dalam menyikapi kesiapan Tenaga Kerja di bidang MSDM khususnya, dan seluruh pemangku kepentingan dalam pencapaian hasil optimal puncak bonus demografi Indonesia di tahun 2030.

Di akhir acara seluruh peserta terdiri dari lebih dari 300 Pimpinan bidang MSDM yang hadir juga menguatkan komitmen berkelanjutan untuk menjadi suri tauladan dalam mendukung usaha sertifikasi kompetensi tenaga kerja khususnya di bidang MSDM sesuai SK Menaker RI 115/ 2022 tentang wajib Sertifikasi bagi Tenaga Kerja bidang Manajemen SDM.

Sebagai bentuk konkrit langkah maju tidak terputus, GNIK juga akan membagikan praktik-praktik terbaik dari top 300 HR Leaders dalam mengelola dan menjadikan SDM yang kompeten melalui media digital dalam bentuk siaran podcast dan menerbikan buku kumpulan Best Practice pengelolaan SDM Indonesia. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy