PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menargetkan proses revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII), khususnya untuk beberapa area utama, selesai pada Oktober 2022.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan, sebagai induk Holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Pariwisata dan Pendukung, pihaknya berkomitmen mendorong kebangkitan sektor pariwisata. Salah satunya dengan merevitalisasi TMII.
Melalui anak usahanya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), pihaknya ingin mengembangkan dan membuat TMII berubah lebih baik tanpa menghilangkan identitas, karakter, kebhinekaan serta keindahan Indonesia. Apalagi TWC merupakan perusahaan yang telah berkiprah lama di bidang Heritage Destination Management.
“Revitalisasi ini akan menjadikan TMII sebagai The Ultimate Showcase of Indonesia,” ujar Donny melalui siaran pers, Minggu (23/1).
Artinya, sambung Donny, TMII akan direvitalisasi mengusung konsep Indonesia Opera yang merepresentasikan keragaman dan kekayaan potensi daerah dan budaya Indonesia secara modern dan inspiratif.
Karenanya, untuk menyelesaikan proses revitalisasi itu akan melibatkan banyak pihak yang memiliki kompetensi dan memahami esensi dari keberadaan awal TMII.
“Semoga revitalisasi selesai pada Oktober 2022. Namun untuk jam operasional TMII, saat ini masih dalam proses pembahasan antara TWC dan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) agar tetap dapat dibuka secara parsial meski sedang dalam tahap direvitalisasi,” bebernya.
Sebagai informasi, TWC secara resmi telah menjadi pengelola TMII pada 1 Juli 2021 melalui Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) TMII dengan Kemensesneg untuk jangka waktu selama 25 tahun.
“Kami akan terus mendorong dan mengawal proses revitalisasi ini agar berjalan sesuai target. Sehingga dapat menjadi salah satu destinasi wisata budaya dan edukasi yang bisa segera dinikmati masyarakat,” tutupnya.
InJourney atau Indonesian Journey beranggotakan lima perusahaan pelat merah. Yaitu PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero) atau HIN, PT TWC dan PT Sarinah (Persero). [IMA]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID