Ternyata, burung-burung telah banyak berjasa memberikan pelajaran kepada manusia. Tuhan sering menyadarkan dan memantapkan keyakinan manusia dengan melibatkan binatang dan burung.
Selain burung-burung yang pernah diuraikan terdahulu, masih ada jenis burung yang Allah tampilkan bersama Nabi Ibrahim. Peristiwanya dijelaskan di dalam Al-Qur’an sebagai berikut:
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati”. Allah berfirman: “Belum yakinkah kamu?”. Ibrahim menjawab: “Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku)”.
Allah berfirman: “(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cingcanglah semuanya olehmu. (Allah berfirman): “Lalu letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. al-Baqarah/2:260).
Cerita empat ekor burung tersebut mengingatkan kepada kita bahwa betapa mudahnya bagi Tuhan membuat sesuatu yang luar biasa dari contoh yang sederhana. Dari peristiwa itu ada yang membuat hamba-Nya lebih percaya, dan ada pula yang sebaliknya tetap kufur bahkan bertambah ingkar kepada-Nya.
Kelompok Nabi Ibrahim bertambah yakin setelah Allah SWT mempertunjukkan kekuasaannya dengan menghimpun dan menghidupkan kembali burung-burung yang sudah berserakan kemana-mana. Sebaliknya, Raja Tsamud bertambah ingkar setelah ia menyaksikan kekuasaan Allah yang dipertunjukkan di hadapannya (Q.S. al- A’raf/7:73), sebagaimana ditulis di dalam artikel terdahulu. Bahkan menuduh Nabi Ibrahim sebagai tukang sihir, sebagaimana juga sering dituduhkan orang kafir kepada nabi-nabi lain. (*)
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID