Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto memilih merayakan Hari Raya Paskah tahun ini, dari rumah saja. Pandemi Covid-19 jadi alasan utamanya.
“Saya secara daring Mas, di rumah. Tadi malam mengikuti misa secara daring di Katedral Jakarta,” kata Hasto, kepada RM.id, Minggu (4/4).
Baginya, memperingati Hari Raya Paskah di tengah pandemi punya makna yang berbeda. Menurutnya, perayaan Paskah sekaligus menjadi jalan pembebasan dan solidaritas bagi sesama manusia agar hidup digerakkan oleh cinta dan semangat berkorban.
“Semangat ini sangat penting bagi seluruh bangsa Indonesia yang saat ini sedang berjuang menghadapi pandemi Covid-19,” sambungnya.
Hasto menambahkan, semangat berkorban bagi bangsa dan negara diperlukan agar secepatnya keluar dari persoalan pandemi. Hasto mencontohkan salah satu dampak yang dirasakan rakyat, antara lain di bidang ekonomi. Untuk menanggulanginya, semangat solidaritas dan gotong royong menjadi kunci.
“Semangat memperjuangkan kepentingan umum, berkorban bagi kepentingan bangsa dan negara sangatlah penting,” tuturnya.
Pria kelahiran Yogyakarta, 53 tahun lalu itu, menilai peringatan Paskah sejatinya sama dengan peringatan hari-hari besar agama lain. Yakni menggelorakan semangat untuk menebar kebaikan. Di bumi Indonesia, nilai-nilai kebaikan itu hidup atas falsafah dasar Pancasila.
“Di dalam Pancasila itulah, bangsa Indonesia saling hormat menghormati, penuh toleransi, dan menjalankan seluruh tradisi keagamaan dan kepercayaan pada Tuhan sesuai dengan tradisi kebudayaan bangsa. Selamat Paskah,” pungkasnya. [SAR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID