Penting Asupan Cairan Cukup Saat Berpuasa Bisa Cegah Infeksi Saluran Kemih –

<p>Menjalankan puasa di bulan ramadan, terkadang membuat seseorang hanya fokus pada menu sahur dan berbuka namun kebutuhan asupan cairan yang seharusnya diperlukan tubuh, terlupakan.</p>

<p>Memenuhi asupan cairan selama berpuasa menjadi hal penting, sebab menahan dahaga selama kurang lebih 13 jam membuat asupan cairan dalam tubuh berkurang.</p>

<p>Dokter Spesialis Urologi Eka Hospital Bekasi, dr. Regi Septian, M.Kes, SpU menjelaskan, kehilangan cairan tubuh pada saat puasa bisa mengakibatkan beberapa hal, salah satunya meningkatkan infeksi saluran kemih.</p>

<p>Menurut Regi, infeksi saluran kencing atau kemih terjadi ketika tubuh kekurangan air untuk mengeluarkan bakteri dari dalam tubuh. Hal ini yang menyebabkan adanya peningkatan infeksi saluran kemih.</p>

<p>Lalu bagaimana cara mencegah infeksi saat berpuasa, yuk! simak penjelasan berikut ini:</p>

<p>Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyakit pada sistem kemih yang disebabkan infeksi bakteri Escherichia coli (E.coli). Sistem kemih sendiri terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.</p>

<p>ISK bisa mengakibatkan buang air kecil sangat menyakitkan, kencing berdarah dan sakit perut bagian bawah.</p>

<p>Regi menjelaskan, bakteri E-coli terdiri dari beberapa jenis, beberapa tidak berbahaya dan yang lain bisa menyebabkan penyakit pada manusia seperti sakit perut, mual hingga diare.</p>

<p>'Seringnya bakteri E-coli ditemukan dan rentan berkembang biak di dekat dan di kursi toilet,&quot; ujar Regi dalam keterangannya pada <em>RM</em>.<em>id</em>, Kamis (30/3).</p>

<p>Beberapa gejala infeksi saluran kemih antara lain sebagai berikut:</p>

<p>&bull; Urine berwarna keruh</p>

<p>&bull; Urine berbau menyengat dan tidak sedap</p>

<p>&bull; Sering ingin buang air kecil</p>

<p>&bull; Buang air kecil terasa tidak tuntas</p>

<p>&bull; Muncul sensasi perih dan terbakar saat buang air kecil</p>

<p>&bull; Sakit perut dan nyeri otot</p>

<p>&bull; Demam, mual dan muntah</p>

<div style=”page-break-after: always”><span style=”display: none;”>&nbsp;</span></div>

<p>Lebih lanjut Regi menjelaskan, jenis penyakit ini biasanya tidak mengakibatkan masalah kesehatan serius namun tetap harus diobati agar infeksi bakterinya tidak semakin parah.</p>

<p>&quot;Ketika dibiarkan bisa mempengaruhi fungsi ginjal dan aliran darah yang berakibat mengancam nyawa penderitanya,&quot; tuturnya.</p>

<p>Penyebab utama infeksi saluran kemih adalah bakteri Escherichia coli namun juga ada beberapa faktor risiko seseorang bisa terkena penyakit ini, antara lain:</p>

<p>&bull; Wanita, karena memiliki saluran kencing yang lebih pendek sehingga jarak yang ditempuh bakteri lebih pendek</p>

<p>&bull; Wanita yang aktif secara seksual</p>

<p>&bull; Wanita yang menggunakan metode KB diafragma (jenis alat kontrasepsi yang berbentuk kubah dan terbuat dari karet)</p>

<p>&bull; Wanita menopause karena hormon estrogen menurun</p>

<p>&bull; Memiliki kelainan saluran kemih sejak bayi</p>

<p>&bull; Penderita batu ginjal atau pembesaran prostat</p>

<p>&bull; Pemakaian kateter.</p>

<p>&bull; Baru menjalani operasi bedah saluran kemih.</p>

<p><strong>Cara</strong> <strong>Mengatasi</strong> <strong>Infeksi</strong> <strong>Saluran</strong> <strong>Kemih</strong></p>

<p>Cara mengatasi infeksi saluran kemih yang ringan bisa dengan cara alami tanpa obat.</p>

<p>Regi menjelaskan, saat ISK menimbulkan gejala demam maka obat antibiotik sangat diperlukan untuk menyembuhkan dan mereda gejalanya. Apalagi ISK yang disebabkan bakteri memang membutuhkan antibiotik untuk mengatasi infeksinya.</p>

<p>Menurutnya, minum cukup air dan teratur dapat mencegah dan mengobati infeksi saluran kemih. Karena air putih membantu organ di saluran kemih membuang limbah dari tubuh dan mempertahankan nutrisi penting dan elektrolit.</p>

<p>Lebih lanjut Regi mengatakan, air putih juga mampu mengencerkan urine sehingga mempercepat perjalanannya melewati sistem saluran kemih. Ini membuat bakteri lebih sulit untuk mencapai organ kemih dan menginfeksi sel-sel di organ kemih.</p>

<div style=”page-break-after: always”><span style=”display: none;”>&nbsp;</span></div>

<p>Berdasarkan penelitian Kementerian Kesehatan menyarankan untuk minum air putih minimal 2 liter per hari atau setara 8 gelas berukuran 230 ml.</p>

<p>&quot;Selama puasa kita bisa meminum air putih dengan komposisi 2 gelas air putih saat berbuka, 4 gelas setelah berbuka puasa dan 2 gelas saat sahur,&quot; ujarnya.</p>

<p>Selain air putih untuk cairan tambahan, juga bisa mengkonsumsi buah-buahan atau sayur yang memiliki kandungan air tinggi, seperti semangka, tomat, stroberi, atau timun. Dengan demikian kita akan terhindar dari kondisi infeksi saluran kemih.</p>

<p><strong>Hubungan</strong> <strong>Kurang</strong> <strong>Minum</strong> <strong>dan</strong> <strong>Ginjal</strong></p>

<p>Kurang minum membuat sel dehidrasi dan urine menjadi terkonsentrasi sehingga mineral terlarut (seperti, kalsium, oksalat, asam urat dan sebagainya) mudah mengendap di ginjal, menjadi pencetus batu ginjal, yang dikuatirkan dapat mengganggu fungsi ginjal.</p>

<p>Regi menyarankan, untuk mencukupi kebutuhan minum sebanyak 8-10 gelas atau dua liter per hari.</p>

<p>&quot;Sebaiknya minumlah air murni yang bersih dari mineral, dan hindari air tanah yang dimasak sendiri, untuk menghindari kemungkinan terjadinya endapan mineral tertentu serta membantu menjaga kondisi kesehatan ginjal,&quot; tegas Regi</p>

<p>Kurangnya asupan cairan pada saat berpuasa, menurutnya dapat membuat badan dehidrasi yang ditandai dengan lemas dan kurang berenergi.</p>

<p>&quot;Walaupun tubuh memiliki regulasi yang baik dalam menjaga stabilitas cairan, namun kebiasaan kurang asupan cairan dalam jangka lama dapat berdampak buruk bagi kesehatan,&quot; pungkas Regi. ■</p> . Sumber : Berita Lifestyle, Kuliner, Travel, Kesehatan, Tips

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy