Pagi ini, nilai tukar rupiah dibuka menguat sebesar 0,17 persen ke level Rp 14.490 per dolar AS dibanding perdagangan kemarin di level Rp 14.515 per dolar AS.
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang saingannya, yaitu euri, yuan, yen, poundstering, francs, dan dolar Taiwan, terpantau menguat 0,01 persen ke level 92,601. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro, yang menguat 0,15 persen ke level Rp 17.094, lalu terhadap poundsterling Inggris juga menguat 0,18 persen ke level Rp 20.117, dan terhadap dolar Australia juga menguat 0,16 persen ke level Rp 11.071.
Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, penguatan mata uang garuda ini didorong indeks saham regional yang juga terlihat menguat. Selain itu, sambungnya, optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi global masih menjadi pendorongnya.
“Membaiknya data-data aktivitas sektor manufaktur di Eropa dan AS serta data tenaga kerja dan aktivitas sektor jasa AS memicu optimisme tersebut,” kata Ariston di Jakarta, Selasa (5/4).
Adapun yield obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun juga terlihat terkoreksi pagi ini. Yield sudah berada di kisaran 1,69%. Kemarin sempat naik ke kisaran 1,74%.
“Kedua faktor di atas bisa mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini,” imbuhnya.
Dari dalam negeri, data aktivitas manufaktur yang membaik juga membantu penguatan nilai tukar rupiah karena persepsi positif terhadap pemulihan ekonomi.
“Rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp 14.480 dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.550,” tukasnya. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID