Pasien Diabetes Harus Batalkan Puasa, Bila Mengalami Kondisi Ini… –

Ahli Penyakit Dalam dr. RA Adaninggar, Sp.PD mengingatkan, pasien diabetes yang menjalani puasa Ramadhan, bisa saja mengalami berbagai risiko yang tidak diinginkan.

Seperti dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hipoglikemia (gula darah drop), hiperglikemia (gula darah naik) – ketoasidosis (keasaman meningkat), dan trombosis (pembekuan darah).

Terkait hal tersebut, dr. Adaninggar yang akrab disapa Ning menjelaskan, ada empat hal penting yang harus dilakukan pasien diabetes dalam menjalani ibadah puasa Ramadan.

Yakni penyesuaian nutrisi dan aktivitas fisik, pengaturan dosis obat, pemantauan gula darah, dan kapan seseorang diabetisi harus membatalkan puasanya.

“Puasa harus dibatalkan apabila gula darah <70 mg/dl (cek ulang dalam 1 jam bila gula darah 70-90 mg/dl), gula darah >300 mg/dl, dan memiliki gejala hipoglikemia, hiperglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya,” jelas dr. Ning melalui akun Instagramnya.

Gejala hipoglikemia dapat meliputi keringat dingin, dada berdebar, tangan gemetar, perubahan kesadaran/bingung, nyeri kepala, dan lapar.

Sedangkan gejala hiperglikemia mencakup kebingungan, badan lemas, mual, muntah, nyeri perut, haus berlebihan, lapar, dan sering buang air kecil. 

“Pada prinsipnya, penderita diabetes boleh berpuasa bila kondisinya stabil. Beberapa kondisi berbahaya yang bisa terjadi selama berpuasa, harus dipantau ketat. Sebaiknya, konsultasikan dulu dengan dokter yang biasa merawat diabetes Anda,” pungkas dr. Ning. [HES]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy