Ahli Epidemiologi yang juga Pakar Biostatistika UI Pandu Riono angkat bicara soal varian baru Omicron (B.1.1.529) yang terlacak pertama kali di Afrika Selatan (Afsel).
Saat ini, sejumlah negara telah bergerak cepat melakukan pembatasan perjalanan dari Afsel dan sejumlah negara Afrika lainnya, karena tak ingin kecolongan varian yang telah dinyatakan masuk kategori mengkhawatirkan (variant of concern/WHO) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebut saja, Inggris, Uni Eropa, dan Amerika Serikat (AS).
“Virus boleh bermutasi, tapi ikhtiar 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas yang tak perlu) tak boleh kendor. Tes-Lacak-Isolasi ditingkatkan, vaksinasi terus dilanjutkan. Persyaratan penduduk yang beraktivitas dan melakukan perjalanan, perlu diperketat. Mestinya, hanya diizinkan bagi yang sudah divaksinasi lengkap,” kata Pandu melalui akun Twitternya, Sabtu (27/11).
Tak kalah penting, Pandu menyoroti implementasi aplikasi Peduli-Lindungi di berbagai tempat publik seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, tempat wisata, dan sebagainya. “Harus ada penalti bagi yang tidak konsisten menerapkan,” tegasnya.
Secara khusus, Pandu pun me-mention Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta, untuk tidak memberikan izin kumpul-kumpul.
“Jangan diberikan izin kumpul-kumpul seperti demo dan sejenisnya. Terutama, bila tidak memenuhi persyaratan vaksinasi lengkap dan hasil tes antigen atau PCR negatif,” tandas Pandu. [HES]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID
You may also like
-
Benarkah 5 Oktober Adalah Hari Guru Berikut Ide Kado Yang Cocok Dan Berkesan –
-
Apakah Besok Hari Guru Berikut Ide Kado Yang Cocok Dan Berkesan –
-
Hari Batik Nasional Perancang Agnes Budhisurya Gelar Pameran Di Sarinah –
-
20 Kata kata Selamat Hari Batik Nasional Bikin Caption Foto di Instagram Keren –
-
PUN Bersama RSUI Gelar Baksos Katarak Serta Bibir Sumbing Dan Celah Lelangit –