<p>Praktisi kesehatan bidang onkologi atau penyakit kanker, dr. Bajuadji memastikan, tak ada kaitan sama sekali antara air galon dengan penyakit kanker payudara. Dia melihat, isu-isu yang mengait-ngaitkan air galon dengan kanker payudara hanya karena unsur-unsur persaingan usaha semata.</p>
<p>“Saya tidak pernah menemukan ada dari pasien-pasien yang mengalami kanker payudara karena telah mengkonsumsi air galon. Itu menurut saya hanya persaingan usaha saja,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (8/5).</p>
<p>Dia menerangkan, 85 persen penyebab kanker payudara adalah faktor keturunan atau genetik. Kemudian, 15 persennya karena faktor lingkungan seperti zat kimia yaitu formalin dan zat pengawet makanan, radiasi ultraviolet, merokok, minum, alkohol, penyakit yang berhubungan dengan dan kebiasaan minum alkohol. Kemudian, penyakit yang berhubungan dengan defisiensi tubuh/imunitas, misalkan HIV/AIDS, lalu bisa juga karena penyakit hepatitis atau gangguan fungsi hati.</p>
<p>Selain itu, lanjutnya, kanker payudara juga bisa disebabkan karena terjadinya ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Misalnya, pada seseorang yang mempunyai riwayat mengonsumsi hormon, mereka yang melaksanakan inseminasi buatan atau bayi tabung, atau ada riwayat pemakaian KB suntik, KB pil, dan KB implan.</p>
<p>“Dengan memakai obat hormon itu, tubuh seseorang bisa mengalami ketidakseimbangan hormon yang memicu terjadinya suatu keganasan,” ungkapnya.</p>
<p>Dia mengutarakan, 80 persen gejala kanker payudara ini ditandai dengan timbul benjolan di payudara atau ketiak yang bisa disertai nyeri ataupun tidak. Biasanya benjolannya itu padat dan keras seperti batu. Selain itu, keluarnya cairan dalam bentuk darah, nanah, dengan cairan bening atau cairan berwarna kuning atau berwarna putih atau hitam melalui puting susu.</p>
<p>Jika hal itu terjadi, dia menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara. Langkah berikutnya yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara adalah dengan pemeriksaan penunjang melalui USG payudara atau mamografi paling tidak setahun sekali. Kemudian, berkonsultasi dengan dokter onkologi.</p>
<p>Sebelumnya, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. dr. Aru Wisaksono Sudoyo juga menyampaikan, belum pernah menemui pasien kanker karena telah mengonsumsi air galon. “Belum ada buktinya sama sekali hingga saat ini,” ungkapnya.</p>
<p>Menurutnya, kebanyakan kanker itu disebabkan paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan mengkonsumsi makanan yang salah, merokok, dan lain sebagainya. “Jadi belum ada penelitian air galon itu menyebabkan kanker,” ujarnya.■</p> . Sumber : Berita Lifestyle, Kuliner, Travel, Kesehatan, Tips
You may also like
-
PUN Bersama RSUI Gelar Baksos Katarak Serta Bibir Sumbing Dan Celah Lelangit –
-
ER Gelar Konferensi Tahunan Pertama Super Neutral Hidup Sehat Itu Mudah –
-
Siapkan Dirimu Untuk Ikuti Beauty Festival 2023 Timeless Wonder –
-
25 Quote Hari Batik Nasional Menarik Untuk Diposting Di Media Sosial –
-
Nyeri pada Dada Apa Pertanda Serangan Jantung –