Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahudin geregetan atas kasus warga Amerika Serikat menjadi Bupati Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur ( NTT) Orient Patriot Riwu Kore.
Tidak hanya soal kecolongan, ini dianggapnya masalah kedaulatan Indonesia. “Dulu banyak isu WNA memilih di Pemilu 2019, sekarang bahkan bisa dipilih dan terpilih di Pilkada. Ini harus dibesarkan dan dituntaskan,” ujar Said kepada RM.id, Rabu (3/2).
Terpilihnya Orient Patriot Riwu Kore menjadi bupati adalah peringatan bahwa sistim seleksi kepemiluan di Indonesia masih sangat lemah. Mulai dari kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga disahkan menjadi kontestan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Said mengingatkan, Komisi II DPR untuk melakukan investigasi khusus masalah ini. Bisa jadi, persoalan serupa pernah terjadi. Sangat memalukan, jika pemimpin di Indonesia hasil impor negara lain. Kasus ini harus dikupas tuntas. Mulai dari mana mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sampai alasan partai politik memberikan tiket kepada orang asing ini.
Nanti, akan terlihat jelas kesalahan hingga motifnya sehingga bisa menjadi pelajaran menuju Pemilu 2024. Salah satu anggota perumus kode etik Pemilu di Indonesia ini mengingatkan masalah persyaratan sudah terjadi banyak pelanggaran. Bukan soal kewarganegaraan yang sangat mendasar. Tetapi, soal verifikasi ijazah. Dari dulu hingga sekarang, kasus dugaan ijazah palsu selalu muncul.
“Artinya, pengecekan ini ngga jalan. Asal terima saja, nah sekarang yang dirugikan silakan melapor ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP),” ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sabu Raijua, Nusa NTT, Yugi mengaku telah menerima konfirmasi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat bahwa bupati terpilih kabupaten Sabu Raijua Orient P Riwu Kore masih berstatus warga Amerika.
Yugi mengatakan bahwa pihaknya sudah mengirimkan surat ke Imigrasi di Kupang dan kantor Imigrasi pusat untuk mencari tahu soal dugaan bupati terpilih Sabu Raijua masih berkewarganegaraan AS. Kasus ini, dikatakan sudah disampaikan kepada KPU.
Untuk diketahui Orient P. Riwu Kore mencalonkan diri sebagai Bupati Sabu Raijua pada Pilkada 2020. Dia mencalonkan diri bersama Thobias Uly. Pasangan Orient-Tobias diusung oleh Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Orient-Uly meraih 48,3 persen suara sah berdasarkan hasil rekap akhir KPUD Sabu Raijua. Mereka mengalahkan dua paslon lainnya, yakni pasangan petahana Nikodemus NRihiHeke-YohanisYly Kale dan pasangan Takem Irianto Radja Pono-Herman Hegi Radja. [BSH]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID