Moeldoko Nongkrong Di Warung Pinggir Sawah Makan Ketoprak, Rokoknya Cerutu –

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko menghabiskan libur akhir pekannya dengan nongkrong di salah satu warung di pinggir sawah, di Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Dia sana, mantan Panglima TNI ini makan ketoprak, makanan rakyat kecil. Tapi, usai makan, dia menghisap cerutu, rokoknya orang-orang gedongan. Gaya Moeldoko ini jadi perbincangan warganet. Tak sedikit yang mengaitkan gaya tersebut dengan situasi politik terkini.

Suasana liburan itu dibagikan Moeldoko di akun Instagramnya, @dr_moeldoko, kemarin. Ada dua foto yang diunggahnya. Pertama, saat dia makan ketoprak. Kedua, saat dia menghadap ke arah sawah sambil memegang cerutu.

Moeldoko tampil santai. Ia mengenakan kaos tanpa kerah dan dipadu bawahan celana jeans. Di tangan kanan, terpasang arloji pintar. Suasana di sekitar warung terlihat asri. Hamparan sawah dan bukit tersaji di belakang warung, yang tanpa terhalang dinding itu.

“Gemericik aliran sungai membawa kenangan masa kecil di kampung halaman,” tulis Moeldoko, memberi keterangan foto yang diunggahnya.

Ketika menyantap ketoprak, Moeldoko duduk di meja tengah warung yang menghadap ke arah jalan. Meja kayu panjang, beralaskan karpet plastik warna hijau. Di atas kepalanya menggantung rempeyek berbungkus plastik.

Setelah makan, Moeldoko pindah ke meja belakang, yang menghadap ke areal persawahan. Tampak hamparan padi yang mulai menguning dan keramaian di Sungai Cipamingkis, membelah persawahan. Di meja belakang itu, ia mengeluarkan cerutunya. Dinyalakan, lalu dihisap dalam-dalam. 

Moeldoko mengaku cukup lama nongkrong di sana. “Wah, asyik tadi sejaman,” ucapnya, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Unggahan Moeldoko ini mengundang banyak komentar warganet. Meski Moeldoko bergaya santuy, namun banyak warganet justru bicara serius. Beberapa di antaranya bahkan mengungkit-ungkit isu kudeta kursi ketua umum Partai Demokrat. Sebagian lagi, malah mendukung Moeldoko nyapres di 2024. 

Dukungan agar Moeldoko nyapres salah satunya datang dari akun @mastwon misalnya. “The next president,” tulisnya dengan akhiran emoji bendera Merah Putih. “Sederhana. The Next President nih,” timpal @awadsadewa. “Next president,” sahut @ovr_507, dengan bahasa yang mirip. 

Yang lainnya, justru merespons santapan dan rokok Moeldoko. “Makan warung pinggir jalan, tapi tetep habis makan nyedot ya cerutu. Mantap Jenderal,” komentar @aria_duta_alias_didut dengan emoji jempol. “Asyik, sambil nyigar,” tulis @isetia. “Nambah lontong sayurnya, Pak, biar tambah kuat,” timpal @sewamotorbali_.

 

Pakar komunikasi politik Lely Arrianie menganalisis unggahan ini. Kata dia, di mata publik, sosok Moeldoko tak bisa lepas dari politik. Khususnya setelah pensiun dari TNI lalu masuk dalam kerja-kerja politik dan didapuk jabatan politik sebagai salah satu pejabat Istana.

Jika sudah masuk ke lingkungan politik, kata Lely, semua ingin menjadi lebih besar lagi. Sehingga, tak tertutup kemungkinan jika Moeldoko juga ngebet ingin nyapres seperti yang ramai dibincangkan belakangan ini.

“Pasti dia (Moeldoko) punya keinginan itu (nyapres). Apalagi sudah bersinggungan dengan politik dan birokrasi. Toh manusia itu kan makhluk politik. Tinggal media yang membesarkan, seperti Pak Jokowi yang besar setelah jadi media darling,” kata Lely, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Soal peluang, penulis buku “Komunikasi Politik: Politisi dan Pencitraan di Panggung Politik” ini melihat, agak sulit. “Karena di Indonesia ini diatur oleh parpol. Presiden yang nentuin parpol,” sambungnya.

Ia melihat, gonjang-ganjing di Demokrat, perihal isu kudeta, tidak banyak memberi pengaruh terhadap citra Moeldoko. “Meskipun ada internal Partai Demokrat yang kepingin dipimpin orang yang lebih berpengalaman, tapi itu belum tentu juga Moeldoko,” tandas Lely. [SAR]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *