<p>Internet dan media sosial dapat menjadi tempat dunia kejahatan siber. Kejahatan yang menggunakan perangkat elektronik dan internet ini semakin marak terjadi di Indonesia. </p>
<p>Data dari Patroli Siber menyebut semenjak tahun 2019 sampai 22 Mei 2022 saja, jumlah kasus kejahatan siber mencapai 6.388 kasus.</p>
<p>Penyebaran konten provokatif dan penipuan online menjadi yang terbanyak dengan 2.584 kasus dan 2.147 kasus.</p>
<p>Dengan besarnya urgensi untuk mengatasi kejahatan siber tersebut, Kementerian Kominfo dan Komisi I DPR RI menyelenggarakan webinar Ngobrol Bareng Legislator (NGOBRAS) dengan tema “Lindungi Diri, Pahami Fitur Keamanan Digital” pada 25 Februari 2023.</p>
<p>Kegiatan ini dibuka oleh Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan. Anggota Komisi I DPR RI Fadhlullah menjelaskan laporan tentang kejahatan siber seperti judi online dapat diadukan ke Kominfo secara langsung oleh masyarakat.</p>
<p>“Saat ini Kominfo bisa melakukan pemblokiran langsung dengan laporan masyarakat,” ujarnya.</p>
<p>Dengan banyaknya macam cara kejahatan siber, Fadhlullah mengingatkan masyarakat agar terus berhati-hati dan mempelajari keamanan digital agar tetap terlindungi.</p>
<p>Riza Nurdin, Peneliti Asia-Japan Research Institute Ritsumeikan University mengutip sejumlah indeks keamanan digital.</p>
<p>Pertama, untuk National Cyber Security Index oleh AGA, Indonesia berada pada peringkat 85. Kedua, Global Cyber Security Index oleh ITU menempatkan Indonesia pada peringkat 24.</p>
<p>Berkaca dari data tersebut, Riza memaparkan langkah konkret memanfaatkan fitur keamanan digital. Pertama, menggunakan kata kunci yang kompleks dengan angka, huruf dan tanda baca.</p>
<p>Kedua, mengatur akun media sosial siapa saja yang dapat melihat postingan. Ketiga, mengatur fitur lokasi. Keempat, melakukan backup data di beberapa tempat.</p>
<p>Kelima, memanfaatkan fitur laporan di platform media sosial. Keenam, menggunakan perangkat lunak antivirus. Terakhir, dapat mengenali email berisi scam atau penipuan.</p>
<p>“Dalam keamanan digital ada prinsip 5R. Pertama rights, kedua respect, kemudian responsibility, lalu reasoning, dan kelima resilience,” tambahnya.</p>
<p>Sebagai praktisi media digital, Raska Karra Syam kembali mengingatkan sejumlah hal yang harus diperhatikan, termasuk selalu memverifikasi setiap tautan yang dibagikan.</p>
<p>“Jadi untuk meminimalisir pembajakan akun harus benar-benar secure. Harus sering-sering ganti password. Jangan mudah untuk mengklik tautan atau link yang disebar walaupun itu rekan dekat atau saudara,” jelasnya.</p>
<p>Bagi Raska, pengguna internet seharusnya memiliki kontrol diri dalam membagikan dan juga memverifikasi informasi yang masuk ke gawainya. ■</p> . Sumber : Berita Lifestyle, Kuliner, Travel, Kesehatan, Tips
You may also like
-
Bidik Pasar Wanita AGRES ID Rilis Gaming For Ladies Corner –
-
Negroni Week Hadir Di Phoenix Gastrobar Eksplorasi Koktail Klasik Sambil Beramal –
-
Tanda Tangan Elektronik Makin Banyak Digunakan di Indonesia Ini Legalitasnya –
-
5 Link Kompres Foto Secara Online Terbaik Dan Cara Mudah Kurangi Ukuran Gambar –
-
5 Link Kompres Foto Terbaik Dan Mudah Tanpa Download Aplikasi –