Korban Meninggal Banjir NTT 117 Orang Sabar Ya, Pak Jokowi Segera Datang –

Jumlah korban banjir dan tanah longsor yang meninggal di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus bertambah. Sampai kemarin, sudah 117 orang. Presiden Jokowi merasakan betul penderitaan saudara-saudara kita di NTT. Untuk menguatkan mereka, dalam waktu dekat Kepala Negara akan berkunjung ke NTT.

Banjir dan tanah longsor di NTT sudah mulai reda. Namun, kerusakan parah tidak bisa dihindarkan. Pemandangan rumah roboh, genangan air, dan endapan lumpur, ada di mana-mana. Pohon dan tiang listrik bertumbangan, juga terlihat di berbagai sisi. Listrik di sebagian besar daerah juga, masih padam. 

Hingga kemarin, menurut laporan PLN, baru 359 gardu listrik yang berhasil dipulihkan. Dari 2.410 gardu yang diterjang bencana akibat badai Siklon Tropis Seroja itu.

Pemandangan lain, antrean masih mengular di beberapa tempat pengisian BBM. Begitu pula di mesin-mesin ATM. Jaringan komunikasi dan internet belum stabil. Air PDAM masih keruh.

Pemerintah sudah memberikan perhatian khusus untuk penanganan ini. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini sudah mendarat di NTT, untuk memimpin langsung tim dalam penanganan korban.

Untuk membantu korban bencana ini, dapur-dapur umum mulai berdiri di beberapa lokasi. Mobil box warna biru berlogo Kementerian Sosial (Kemensos) membawa logistik terparkir di sana. Doni sudah stand-by sejak Senin (5/4) di NTT, memantau langsung penanganan bencana ini. Termasuk melihat dapur umum.

Sementara Risma, baru mendarat kemarin. Setelah, sehari sebelumnya mantan Wali Kota Surabaya ini berjibaku mengkoordinasikan bantuan di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang juga dihantam banjir.

Jokowi, memang masih di Jakarta. Tapi, pikirannya terus ke NTT dan NTB. Dari Istana, ia menelepon dan mengkoordinir seluruh anak buahnya untuk membantu penanganan bencana akibat cuaca ekstrem di timur Indonesia itu.

Jokowi juga menggelar Rapat Terbatas (Ratas) secara virtual dari Istana Merdeka, membahas penanganan bencana di NTT dan NTB. Dalam Ratas tersebut, dua gubernur dan sejumlah bupati yang daerahnya terdampak, hadir secara virtual.

Dalam Ratas yang juga dihadiri Wapres Ma’ruf Amin itu, Jokowi secara taktis memberi empat instruksi penting. Pertama, percepat proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban yang belum ditemukan. “Ini saya minta Kepala BNPB, Kepala Basarnas, dibantu dengan Panglima TNI dan Kapolri dengan seluruh jajarannya,” perintahnya.

 

Untuk memudahkan proses pencarian, Jokowi juga meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengerahkan alat-alat berat dari berbagai lokasi. Apabila jalur darat sulit ditembus, ia memerintahkan agar akses udara dan laut dibuka.

Kedua, pelayanan kesehatan dan pertolongan medis. Jokowi menerangkan, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin akan mengerahkan tim bantuan medis untuk secepatnya tiba di NTT dan NTB. Termasuk obat-obatan. “Perbanyak tempat-tempat pelayanan kesehatan di lapangan, juga rumah sakit untuk menangani para korban,” instruksi Jokowi ke Budi Gunadi Sadikin.

Ketiga, tangani dan penuhi kebutuhan pengungsi. Mulai dari logistik hingga sanitasi. Sebetulnya, sejak hari pertama bencana pemerintah pusat sudah berupaya mengirimkan bantuan ke lokasi bencana. Namun, terhambat karena cuaca ekstrem. “Saya minta BNPB dan pemerintah daerah segera mendata titik-titik pengungsian serta memastikan logistik, tenda, dan dapur lapangannya,” lanjut RI-1.

Kepada Menteri Basuki, Jokowi memberi satu tugas lagi. Yaitu percepat perbaikan infrastruktur penunjang seperti jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana. Tujuannya, agar distribusi bantuan bisa segera sampai ke masyarakat. “Saya melihat ada beberapa jembatan yang roboh, akses jalan, jaringan listrik, telekomunikasi, dan internet. Segera pulihkan!” titah Jokowi.

Keempat, terkait antisipasi dini potensi dampak cuaca ekstrem. Ia meminta BMKG untuk memastikan kepala daerah mendapat akses informasi cuaca dan peringatan dari BMKG. Publikasi harus digencarkan. Agar lebih siap siaga mengantisipasi berbagai ancaman resiko bencana. “Mereka harus tahu semua,” tegasnya.

Perihal rencana Jokowi ke NTT, disampaikan Wapres KH Ma’ruf Amin. Menurut Kiai Ma’ruf, harusnya Jokowi sudah dijadwalkan terbang ke NTT, kemarin. Namun, keadaan belum memungkinkan. Sehingga kunjungan ditunda. “Mungkin beliau (ke NTT) diundur beberapa hari lagi,” ucap Kiai Ma’ruf ketika memantau vaksinasi Covid-19 di Pariaman, Sumatera Barat, kemarin.

Sejauh ini, data korban jiwa akibat bencana di NTT masih terus bertambah. Kemarin siang, Doni melaporkan sebanyak 117 orang meninggal dunia dan 76 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Data korban itu merupakan total korban yang tersebar dari 7 kabupaten.

“Untuk yang jasadnya telah ditemukan dalam keadaan meninggal sebanyak 117 orang, sedangkan yang hilang adalah 76 orang,” kata Doni, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, kemarin.

Korban paling banyak ada di Kabupaten Flores Timur, yakni 60 orang, hilang 12 orang. Lalu, Kabupaten Lembata, 28 meninggal, 44 hilang. Kabupaten Alor, 21 meninggal, 20 hilang. Kabupaten Belu, 3 meninggal. Kemudian, 2 meninggal di Kabupaten Sabu Raijua dan satu meninggal di Kota Ende. “Kabupaten Kupang dan Kota Kupang masing-masing 1, yang hilang nihil,” sambung Doni.

Selain NTT, Doni juga menyampaikan ada 2 korban jiwa akibat banjir di NTB. Tepatnya di Bima. Namun, dia itu belum dapat memastikan berapa jumlah pengungsi saat ini. “Lengkapnya, disusulkan,” tandasnya. [SAR]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy