Kita Tak Boleh Kalah, Kelola Kejenuhan Jadi Disiplin Prokes –

Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) semakin merosot. Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), 61 persen masyarakat sudah jenuh menjalankan prokes.

Akun @pandemictalks mengutip hasil survei BPS dan menuangkannya dalam deretan meme. Disebutkan berbagai alasan masyarakat untuk tidak lagi menerapkan prokes. Mulai dari menilai situasi pandemi sudah aman, yakin tidak tertular Covid-19, tidak nyaman hingga karena tidak adanya sanksi tegas bagi pelanggar prokes.

Akun @fenny_fenny mengatakan, jenuh tidak bisa dijadikan alasan untuk abai menjalankan prokes. Pasalnya, pandemi masih ada dan Covid-19 bisa menular kapan saja dan di mana pun. “Bosan, tapi tetap melaksanakan prokes,” katanya.

Akun @aisuci mengingatkan, memakai masker tidak sepanjang 24 jam. Di rumah masih bisa tanpa masker. Harusnya, kata dia, masyarakat bisa beradaptasi seperti dulu manusia purba yang tidak pakai baju lalu mulai pakai baju pasti ribet.

“Tapi lama-lama pasti terbiasa. Harusnya terbiasa, bukan jenuh,” tutur dia.

Menurut @kindria07, masyarakat terlalu bereuforia mendengar Pemerintah tengah menyiapkan transisi pandemi menjadi endemi. Dia menilai masyarakat belum paham endemi itu apa dan konsekuensinya. Terutama kalau kena Covid-19.

“Kalau tahu mungkin lebih taat prokes,” ungkapnya.

Akun @vhk_vany memohon kepada masyarakat untuk tetap disiplin prokes. Kata dia, virus Corona tetap ada dan bermutasi terus. Dia bilang, kalau masih mau berjuang untuk kesehatan pribadi dan publik, masih berpikir melindungi keluarga dan orang banyak, seharusnya tetap prokes.

 

“Ribet memang, capek iya. Sekali lagi ingat, virus tidak menyerah kita nggak boleh kalah,” tuturnya.

Akun @ariana_ariana mengaku merasakan juga kejenuhan seperti banyak orang. Namun, kesadaran akan pentingnya kesehatan diri sendiri dan orang lain mengalahkan kejenuhan tersebut.

“Jenuh iya, bosan iya, kena Covid-19 ogah. Jadi biarpun jenuh dan bosan, prokes tetap nor satu akumah,” ujarnya.

Akun @dhanishop dan keluarganya masih konsisten dan taat prokes. Dia mengaku, jauh sebelum adanya pandemi, dirinya dan keluarganya sudah terbiasa memakai masker dan mencuci tangan.

“Semoga masyarakat kita tidak acuh saja ke depannya dalam menjalankan prokes. Kalau kondisi benar-benar pulih kan kita semua yang happy,” ungkapnya.

“Sebelum pandemi Covid-19 sudah terbiasa memakai masker. Jadi nggak masalah kalau dikit-dikit prokes,” sambung @zarahaliza.

Akun @leonimaretha mengaku justru sangat menyukai penerapan prokes. Menurutnya, penerapan prokes seperti memakai masker tidak hanya untuk menghindari penularan Covid-19, tapi bisa juga menghindarinya dari bau-bau tidak sedap.

“Tangan bersih juga jadi jarang terkena penyakit. Tapi kalau belum biasa memang sulit,” katanya.

“Bosan memang. Tapi sudah jadi kebiasaan. Kalau keluar nggak pakai masker seperti pergi nggak bawa handphone,” tambah @nisa_sutrisno. [ASI]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy