Ketum IMI Tinjau Lahan Calon Sirkuit Internasional di Jakabaring Sport City –

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo bersama Ketua IMI Sumatera Selatan sekaligus Wali Kota Pagar Alam Alpian Maskoni, serta Kapolda Sumatera Selatan Irjen A Rachmad Wibowo, meninjau lahan di kawasan Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (6/11). Lahan tersebut akan dijadikan sirkuit internasional balap mobil dan motor bertaraf internasional.

“IMI Pusat dan IMI Sumatera Selatan dengan dukungan Pemprov Sumatera Selatan di bawah kepemimpinan Herman Deru, akan mencari investor agar pembangunan Sirkuit Internasional Jakabaring yang sudah direncanakan sejak 2016, bisa segera terealisasi. Mengingat gambar dan layout serta disain detail sirkuit sudah ada. Tinggal kita cari dukungan pendanaannya,” ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai meninjau lahan Sirkuit Internasional Jakabaring.

Ketua MPR ini menjelaskan, dalam desain awal yang dibuat Herman Tilke, yang merupakan arsitek sirkuit-sirkuit balap kelas dunia, Sirkuit Internasional Jakabaring direncanakan memiliki panjang 4.314 meter dengan 14 tikungan. Trek lurus terpanjang adalah 750 meter, sedangkan di start/finish 545 meter. Sirkuit ini akan menganut model berlawanan arah jarum jam. Landscape sirkuit yang dibangun di samping danau, menjadikannya punya sisi eksotisme tersendiri.

“Keberadaan Sirkuit Internasional Jakabaring nantinya akan melengkapi keberadaan Sirkuit Internasional Sentul yang berada di Pulau Jawa, serta Sirkuit Internasional Mandalika yang berada di NTB sebagai representasi Indonesia bagian timur. Penyebaran sirkuit dari mulai Sumatera hingga Indonesia Timur, akan berdampak positif bagi kemajuan prestasi atlet balap Indonesia, sekaligus meneguhkan Indonesia sebagai tuan rumah berbagai kejuaraan balap dunia,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, sarana dan prasarana di Jakabaring Sport City sudah sangat memadai. Memiliki lahan mencapai 150 hektar. Akses dari bandara menuju sirkuit juga sangat mudah, antara lain melalui Jembatan Ampera, hingga LRT. Dengan memiliki sirkuit, berbagai keuntungan akan diperoleh Palembang dan Sumatera Selatan pada umumnya. 

Sebagaimana telah terjadi dalam pelaksanaan MotoGP pada 18-20 Maret 2022 lalu di Sirkuit Internasional Mandalika. Hampir 1,6 miliar penonton dunia menyaksikannya, menjadi promosi yang luar biasa bagi NTB pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Kontribusi nyata dari sektor perekonomian juga terlihat dari perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) NTB yang melaporkan perputaran uang selama gelaran MotoGP Mandalika mencapai Rp 606,7 miliar.

“Jika bisa menggelar Formula 1, keuntungan yang didapat juga sangat besar. Sebagaimana penyelenggaraan F1 di berbagai negara yang terbukti mendatangkan keuntungan hingga triliunan rupiah. Sebagai contoh, perusahaan akuntan global PricewaterhouseCoopers memproyeksikan Azerbaijan mendapatkan keuntungan ekonomi mencapai 506 juta dolar AS atau sekitar Rp 7 triliun selama empat tahun menyelenggarakan F1,” pungkas Bamsoet.■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy