Kemenkop Dukung UMKM Otomotif Masuk Rantai Pasok Teknologi Berstandar Global –

Kementerian Koperasi dan UKM tengah menyiapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) komponen otomotif dan permesinan untuk masuk dalam rantai pasok produk-produk berbasis inovasi dan teknologi. Tujuannya, agar produk komponen otomotif dan permesinan Tanah Air bisa bersaing secara global.

Hal ini disampaikan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat melakukan audensi bersama UKM Ganesa, Perkumpulan Industri Kecil Komponen Otomotif Asosiasi UKM Permesinan Karawang dan Koperasi Industri Tanah Air,  di Jakarta, Rabu (10/3).

Teten mengatakan, sebagaimana arahan Presiden agar koperasi dan UMKM masuk ke rantai pasok, dan menjadi upaya transformasi besar masuk ke produk-produk berbasis inovasi dan teknologi.

Apalagi dengan kebijakan pemerintah membeli produk UMKM sebesar 40 persen belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang saat ini mencapai Rp 460 triliun, akses market UMKM makin terbuka.

“Ini akan semakin mendorong UMKM komponen otomotif ini mencapai pasar yang luas, karena sudah ada market nya,” kata Teten.

Termasuk memenuhi kebutuhan BUMN yang bersifat berkelanjutan, di mana komponen-komponen mesin otomotif bisa dibuat UMKM untuk kebutuhan PT Kereta Api, PLN maupun spare part di Pertamina dan sebagainya.

 

“Kami sudah bicara dengan Kementerian BuMN, kalau kita dorong industrialisasi ke BUMN. Di dalam negeri kebutuhan sparepart sendiri juga besar. Asal nanti dari sisi perdagangannya mendukung, dan kami mengajak mereka membentuk roadmap bersama masuk ke rantai pasok,” jelas Teten.

Untuk selanjutnya sambung dia, pihaknya akan fokus ke market demand. Itu mengapa transformasi sangat diperlukan saat ini. “Bagaimana sekarang melakukan transformasi persaingan ke depannya yang menguasai teknologi ke arah bisnis industri inovasi dan teknologi,” imbuhnya.

Ke depan, lanjut Teten, nanti akan ada kebijakan mulai dari pembiayaan hingga inkubator bisnis yang dipersiapkan bersama-sama. Mendesain rencana kerja, bagaimana kandungan lokal mobil akan lebih besar ke industri otomotif.

“Dengan bertransformasi rantai pasok ini, kita sedang mengajak UMKM memperbaiki daya saing produksi dengan standar industri secara global. Standar produknya harus bisa berdaya saing karena perdagangn terbuka bersaing produk luar. Akan ada tansfer knowledge dan transfer culture industrinya,” tegas Teten.

Ketua Koperasi Industri Tanah Air dan Institut Otomotif Indonesia, Made Dana Tangkas mengatakan, upaya dari Kemenkop UKM ini menjadi momentum yang sangat baik, bagaimana mendukung produk Indonesia berbasis UMKM, agar bisa dikembangkan dengan menerapkan teknologi informasi.

“Masalah komponen otomotif, industri peralatan yang menjadi pelaku UMKM hanya suplai otomotif saja, tapi bagaimana bisa memenuhi kebutuhan bagi industri lain seperti Pertamina, maupun lembaga lainnya, supaya kegiatan yang membangun UMKM bisa sustain,” ujarnya.

Pihaknya juga berupaya untuk memberdayakan dari sisi produk dan matching dengan demand-nya. Sementara dari segi proses bisa terbangun peningkatan SDM. “Menjadi pemain UMKM naik kelas, berdaya saing berkelas dunia,” imbuhnya.

Selama ini, pihaknya sudah menyediakan produk UMKM otomotif tier 2 tier 3 dari principal, mensuplai ke industri otomotif seperti Astra Otopart.

“Sementara ini pasarnya masih turun industrinya. Kontribusi kami baru 50 persen tahun ini diharapkan mencapai 70 persen, bisa memasok lebih banyak. Sekarang memasok yang ada dulu diharapkan bisa mendorong bangkit komponen otomotif,” tandasnya. [DWI]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy