Kehadiran kritik publik dalam demokrasi adalah aspek yang fundamental dalam jalannya pemerintahan. Peran dan suara masyarakat sipil dibutuhkan agar negara dan pemimpin selalu berada di jalur yang benar.
Demikian disampaikan Koordinator Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang meminta masyarakat agar lebih aktif mengkritik dan memberi masukan pada Pemerintah. Dimas menambahkan, kritik yang konstruktif mensyaratkan pemahaman dan praktik demokrasi yang sehat oleh negara dan masyarakat. Kuncinya adalah hadirnya nilai-nilai kewargaan yang menghasilkan sebuah hikmat kebijaksanaan.
“Warga negara secara luas, khususnya generasi milenial yang jumlahnya besar dan aktif, harus memiliki tanggung jawab kewargaan, komitmen kebangsaan, juga kontribusi sosial ekonomi. Negara juga tidak reaktif dalam mendengar suara-suara alternatif dari masyarakat. Proses dinamis ini akan membentuk hikmat kebijaksanaan yang membuat demokrasi kita harmoni, bermanfaat, dan berkelanjutan. Partisipasi dan kritik adalah sesuatu yang kontributif dalam memperkuat relasi negara dan masyarakat sipil. Serta, mengawal jalannya program-program Pemerintah,” ujarnya, saat berdiskusi dengan topik “Kritisisme, Anak Muda, dan Kepemimpinan”, di kantor LP3ES Jakarta, Rabu (24/2).
Mantan Staf Khusus Kantor Kepresidenan ini menilai, kritik publik memang dibutuhkan Presiden Jokowi. Terutama dalam mengawasi efektivitas program pembangunan, penanganan pandemi, dan pemulihan ekonomi pada kementerian/lembaga.
“Apalagi dalam situasi krisis seperti ini, presiden menjadikan kekuatan rakyat sebagai mitra. Rakyat, dalam hal ini adalah masyarakat sipil yang otentik. Hal itu akan membuat kinerja kementerian menjadi lebih berkualitas karena terkontrol oleh masyarakat sipil,” terangnya.
Dalam situasi krisis sepeti sekarang, lanjutnya, Pemerintah harus mampu berdialog dan mendapatkan dukungan serta menggerakkan partisipasi warga, khususnya anak muda. “Mereka dibutuhkan dalam pergerakan sosial ekonomi, serta menjadi mitra pemerintah dalam sosialisasi dan menghentikan penularan Covid 19,” tutupnya. [TIF]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID