PT Angkasa Pura I (Persero) memandang tahun 2021 sebagai tahun kebangkitan. Tak sekedar optimis, perusahaan pengelola 13 bandara ini juga sudah menyiapkan strategi untuk mendongkrak bisnis di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, seluruh strategi yang disiapkan akan dijalankan sepanjang tahun shio Kerbau ini.
Strategi memperluas portofolio bisnis seraya menjaga pondasi bisnis melalui pengamanan arus kas (cash flow) dan efektivitas biaya (cost effectiveness).
“Menjaga arus kas dan efektivitas biaya merupakan kelanjutan survival strategy yang sudah dijalankan sejak tahun lalu,” ujar Faik dalam keterangan persnya, dikutip Jumat (12/1).
Perseroan memiliki lima program yang dijalankan yaitu evaluasi investasi, program cost leadership, business process improvement, digital enablement, dan sense of crisis awareness.
Sedangkan perluasan portofolio bisnis merupakan strategi untuk meningkatkan potensi pendapatan. Dalam jangka pendek, Angkasa Pura I memiliki rencana untuk quick win initiatives seperti pendirian Angkasa Pura I Health Center, pemanfaatan lahan idle, dan sinergi anak perusahaan.
“Angkasa Pura I Health Center kami rancang untuk menjadi one stop service fasilitas kesehatan di bandara termasuk dalam layanan Covid-19,” tegasnya.
Dia menyebutkan Health Center terdiri dari layanan vaksinasi, tes Covid-19, penyediaan APD, apotek, dan layanan konsultasi dokter.
Sedangkan sebagian lahan idle yang dimiliki perusahaan nantinya akan dikembangkan menjadi activity theme park dan sebagian lagi akan dimanfaatkan untuk mendukung Program Food Estate Pemerintah.
Adapun pengembangan portofolio bisnis anak perusahaan mencakup inovasi layanan catering, layanan hospitality premium di bandara, pusat sertifikasi kesehatan (health certification center), creative merchandising, penyewaan area, dan collaborative logistic.
Untuk jangka panjang, beberapa rencana perluasan bisnis yang akan dilakukan yaitu optimalisasi kargo dengan memanfaatkan potensi trafik kargo akibat pertumbuhan e-commerce yang tinggi dan program Pemerintah (Kawasan Ekonomi Khusus) yang mendukung.
“Selain itu juga akan dibangun hub kargo udara dan penyedia layanan logistik terintegrasi di dalam dan luar bandara,” paparnya.
Selain optimalisasi kargo, dalam jangka panjang, Angkasa Pura I juga akan memaksimalkan utilisasi aset idle menjadi destinasi yang dapat mendatangkan sumber pendapatan baru, seperti Kelan Bay Land, YIA Airport City, dan eks Bandara Selaparang.
“Dengan rencana perluasan portofolio bisnis, Angkasa Pura I yakin tahun 2021 merupakan tahun kebangkitan perusahaan,” katanya.
Untuk mendukung implementasi strategi tersebut, manajemen perusahaan telah membentuk Tim Task Force khusus yang berada di kantor pusat, kantor cabang, dan anak perusahaan sejak awal tahun ini.
“Melalui tim khusus ini diharapkan program strategis perusahaan dapat diimplentasikan dengan maksimal dan mencapai target,” imbuh Faik Fahmi.
Sesuai dengan strategi yang ditetapkan, tim khusus ini dibagi ke dalam dua tim yaitu tim yang khusus menangani hal revenue enhancement dan tim yang menjaga arus kas. [JAR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID