Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) mengadakan seminar “Peningkatan Kompetensi Pustakawan dan Laboran”, di Hotel Permata, Bogor Rabu (3/3). Seminar diikuti 30 Pustakawan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA). Dalam kegiatan ini, Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah menggandeng Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando sebagai narasumber.
Dalam paparannya, Syarif Bando mengemukakan, perpustakaan merupakan rumah mahasiswa, pelajar, dan masyarakat untuk melakukan inovasi, untuk bengubah ke arah yang lebih baik. “Perpustakaan merupakan tempat para penulis, peneliti, dan siapa saja untuk membangun peradaban bangsa,” terangnya.
Dia kemudian menerangkan perkembangan perpustakaan dan peran pustakawan. Di abad ke-18, baru sebatas menata buku. Kemudian, di abad ke-19 sebatas menderetkan buku berdasar klasifikasi buku.
Di era saat ini, lanjutnya, hal itu tidak cukup lagi. “Harus apa pustakawan? Transfer knowledge, baca semua buku di perpustakaan, sampaikan ke seluruh masyarakat Indonesia secara digital,” jelasnya.
Syarif mencontohkan, tidak ada teknologi canggih tercipta setiap waktu, kecuali diawali orang yang berilmu pengetahuan dengan membaca atas bimbingan pustakawan. Selalu ada pustakawan di balik orang hebat di dunia.
Syarif lalu menerangkan mengenai literasi. Menurutnya, literasi adalah kedalaman pengetahuan seseorang terhadap sesuatu subjek ilmu pengetahuan. Literasi diartikan berbeda jika dilihat dari sisi hilir dan sisi hulu.
“Sisi hilir diartikan sebagai Indonesia yang mendapatkan penghakiman dunia selama 50 tahun tentang rendahnya budaya baca, rendahnya daya saing global, rendahnya indeks pembangunan manusia, rendahnya inovasi dan lain sebagainya. Dilihat dari sisi hulu, apa yang dilakukan oleh pemangku kepentingan untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat,” tambahnya.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Muhammad Zain mengapresiasi gerakan Perpusnas sehingga selalu dirindukan oleh masyarakat. “Harapan saya, mudah-mudahan sesuai judul, gagasan perpustakaan madrasah interkoneksi bisa dibukukan dan bisa menjadi pedoman di Kementerian Agama. Dan cepat mengakselerasi kegiatan-kegiatan dan program-program di Kementerian Agama,” ucapnya. [USU]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID
You may also like
-
Amanda Manopo Keseret Gosip Cerai Arya Anne –
-
Meriahkan HUT Ke 50 RI Korsel GBK Pecah Fans K Pop Berbatik Heboh Nonton SMTOWN Live 2023 –
-
Dinar Candy Selingkuhan Pria Beristri –
-
Bernostalgia Fryda Lucyana Hadirkan S gala Rasa Cinta Di Digital Platform –
-
Suga BTS Jalani Wamil Di Layanan Publik BigHit Minta Fans Nggak Ngerecokin –