Hobi Jajan? Waspada 3 Jenis Bahan Berbahaya Pada Pangan –

Tak ada yang salah dengan hobi jajan, sepanjang yang dibeli adalah makanan yang dapat menunjang kesehatan dan membangun daya tahan tubuh.

Hindari jajanan yang cuma bikin lidah bergoyang, tapi berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Terkait hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menjelaskan jenis zat berbahaya yang ada pada produk pangan yang banyak beredar, penyalahgunaannya, serta ciri-ciri pangan yang mengandung zat berbahaya tersebut. Berikut uraiannya:

1. Formalin

Formalin adalah cairan tak berwarna, mudah larut di dalam air dan alkohol, serta berbau menyengat.

Formalin biasa digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis, desinfektan peralatan rumah sakit, dan pengawet mayat.

Penyalahgunaan formalin.

Formalin kerap disalahgunakan pada bahan pangan seperti mie basah, tahu, daging/ikan segar, ikan kering/ikan asin.

Ciriciri bahan pangan yang mengandung formalin:

a. Mie basah: tidak lengket, tidak mudah putus, berbau khas formalin. Serta bertahan lebih dari satu hari pada suhu ruang/suhu kamar.

b. Tahu: berbau khas formalin, tidak mudah hancur, dan bertahan lebih dari satu hari pada suhu ruang/suhu kamar.

c. Ikan asin, ikan segar, daging ayam segar Tidak dihinggapi lalat, berbau khas formalin

Bahaya formalin

Menyebabkan iritasi saluran pernapasan, memicu reaksi alergi, merusak fungsi hati, jantung, otak, ginjal, dan saraf. Konsumsi jangka panjang dapat mengakibatkan kanker.

 

2. Boraks

Boraks merupakan senyawa berbentuk kristal putih, yang biasa digunakan untuk bahan pembuat detergen, bahan solder, serta bahan pengawet dan antiseptik kayu.

Boraks memiliki turunan yang sering disalahgunakan. Namanya, pijer atau bleng yang berbentuk panjang danb berwarna agak kuning.

Penyalahgunaan boraks

Boraks kerap disalahgunakan dalam produk pangan seperti bakso, cilok, lontong, dan kerupuk gendar.

Ciri-ciri pangan yang mengandung boraks:

a. Mie basah, bakso lontong, cilok, otak-otak: tekstur sangat kenyal, tidak lengket, dan tidak mudah putus.

b. Kerupuk rambak: terasa getir

Bahaya boraks

Dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, iritasi kulit dan mata, serta mual dan sakit kepala. Konsumsi dalam jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut, hingga kematian.

3. Pewarna Tekstil

Ada 2 jenis pewarna tekstil yakni rhodamin B dan methanyl yellow.

Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk merah keunguan. Di dalam larutan, pewarna sintetis itu akan berwarna merah terang berpendar.

Rhodamin B biasa digunakan untuk industri tekstil dan kertas.

Sedangkan methanyl yellow adalah pewarna sintetis berwarna kuning kecoklatan. Bentuknya, padat atau serbuk. Biasa digunakan untuk pewarna kain (tekstil) atau cat.

Pewarna tekstil kerap disalahgunakan dalam bentuk produk pangan seperti kerupuk, terasi, gulali, dan sirup berwarna merah.

Ciriciri bahan pangan yang mengandung pewarna tekstil:

a. Warna merah mencolok (rhodamin B) atau kuning mencolok (methanyl yellow) dan cenderung berpendar.

b. Banyak memberikan titik-titik warna yang tidak merata.

Bahaya rhodamin B dan methanyl yellow:

Menyebabkan iritasi saluran pencernaan. Konsumsi jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati, kandung kemih, hingga kanker. [HES]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *