Beredar info di jagat medsos, vaksin Covid-19 dapat mengakibatkan disfungsi ereksi atau lemah syahwat pada pria.
Bahkan, ada juga yang menyebut, vaksin Covid dapat menyebabkan kemandulan.
Informasi ini dibantah mentah-mentah oleh Kandidat PhD dari Fakultas Kedokteran Universitas Kobe, Jepang yang juga aktif sebagai edukator kesehatan di media sosial, dr. Adam Prabata.
“Tidak ada bukti ilmiah vaksin Covid dapat menyebabkan lemah syahwat dan disfungsi ereksi pada pria. Baik itu Sinovac atau AstraZeneca. Itu hoax,” tulis Adam via laman Instagramnya.
Adam menjelaskan, kondisi lemah syahwat yang dialami seseorang setelah mendapat imunisasi Covid, belum tentu diakibatkan oleh vaksin.
“Perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa lemah syahwat tersebut memang diakibatkan oleh vaksin Covid,” terang Adam.
Penelitian skala kecil mengungkap fakta, pria yang terkena Covid berisiko 5 hingga 6 kali mengalami lemah syahwat. Dalam hal ini, vaksin Covid justru menjadi solusi.
“Vaksin Covid merupakan salah satu metode pencegahan, untuk menghindari risiko tersebut,” tandas Adam. [HES]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID