Harvey Malaiholo Akankah Senasib Dengan Arifinto..? –

Ulah anggota Fraksi PDIP DPR Harvey Malaiholo nonton video bokep saat rapat mengingatkan publik pada kasus serupa yang dilakukan politisi PKS Arifinto pada 2011. Ketika itu, saat kasusnya ramai disorot publik, Arifinto menyatakan mundur dari DPR. Akankah Harvey Malaiholo bernasib sama seperti “pendahulunya” itu?

Kasus Arifinto terjadi saat Sidang Paripurna DPR, Jumat, 8 April 2011. Di tengah Sidang Paripurna yang dipimpin Marzuki Alie, Arifinto asyik menatap layar tab. Seorang fotografer yang curiga dengan gerak-gerik Arifinto, memotret dari balkon dengan lensa tele. Setelah dicek, rupanya Arifinto sedang membuka video porno.

Peristiwa ini langsung heboh. Arifinto sempat beralasan, dirinya mendapatkan kirim link dari email. Namun, publik tidak percaya. Selang 3 hari setelah kehebohan tersebut, Arifinto mengumumkan pengunduran diri. Tepatnya, Senin, 11 April 2011.

Peristiwa yang terjadi pada Harvey Malaiholo juga mirip-mirip. Di tengah rapat tentang vaksin di Komisi IX DPR, dia asyik menonton video bokep itu di layar HP-nya. Di belakang dia, ada seseorang yang merekam. Video Harvey nonton tersebut kemudian viral di sosial media.

Usai videonya viral, penyanyi era 90-an itu buru-buru mendatangi Pimpinan Fraksi PDIP. Dia meminta maaf sambil nangis-nangis. Kepada Pimpinan Fraksi PDIP, dia beralasan mirip dengan Arifinto. Harvey mengaku dapat video yang dikirim via WhatsApp dari seseorang. Setelah dibuka, ternyata video bokep.

Di depan Pimpinan Fraksi PDIP, dia berjanji tidak mengulangi. Akan fokus bekerja untuk rakyat. Apalagi komisinya berkaitan dengan kondisi kesehatan yang sangat luar biasa dampaknya, yaitu pandemi Covid-19. Fraksi PDIP pun memaafkan dan berusaha melindungi Harvey, karena merasa kadernya tersebut dijebak orang.

Namun, masalah Harvey belum selesai. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) tetap akan menyelidiki masalah ini. “Kami pastikan akan memanggil anggota yang bersangkutan,” kata Wakil Ketua MKD, Habiburokhman.

 

Pemanggilan itu bertujuan untuk meminta klarifikasi, memastikan apakah betul Harvey nonton bokep saat rapat di Senayan. “Nanti, setelah jelas duduk masalahnya, kami akan melakukan rapat pleno. Rapat ini untuk menentukan proses selanjutnya seperti apa,” ucap politisi Partai Gerindra ini.

Lalu, apakah Harvey akan aman atau akan senasib dengan Arifinto? Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus menyesalkan sikap PDIP yang terkesan membela Harvey. Padahal, ulah Harvey itu telah mencederai marwah DPR. “Tanggapan fraksi yang terlihat mau melindunginya membuat HM nampak akan aman dengan kursinya,” ucapnya.

Menurut Lucius, Harvey juga harusnya tahu diri. Jangan berlindung di Fraksi PDIP untuk mengatasi masalahnya. “Bagaimana mau mewakili rakyat, kerjanya aja nonton konten tak pantas. Harusnya tanggung jawab. Kalau sudah merasa tak pantas mengemban posisi wakil rakyat,” tegasnya.

Di dunia maya, ulah Havey banyak dibahas warganet. Banyak yang membanding-bandingkan kasus Harvey dengan Arifinto.

“Jika sadar dijebak, harusnya langsung close bukan malah menikmati dalam durasi yang tidak pendek itu. Contoh Arifinto dari PKS yang mundur agar marwah @DPR_RI & @PDI_Perjuangan terjaga. Kalau tidak, ya berarti memang tidak punya malu,” tulis @wigRahman.

Akun @IndraBudi_cvlr menyebut, kasus Harvey jelas sama dengan kasus Arifinto. “Arifinto jilid 2,” timpalnya. “Alm Arifinto juga pernah nonton bokep di sidang tapi langsung mundur setelahnya,” pungkas @imronVDM. [UMM]

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy