Mendekati Lebaran, harga daging sapi segar di pasaran semakin melambung. Di beberapa pasar tradisional, harganya menyentuh Rp 150 ribu per kilogram.
“Saat berdiskusi dengan para asosiasi daging, sangat mungkin, mendekati Lebaran nanti harga daging sapi segar melonjak hingga Rp 180.000 per kilogram,” ujar pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori, Rabu (27/4).
Hal ini, kata dia, dikarenakan sejumlah faktor. Mulai dari pasokan dalam negeri yang tidak mencukupi sampai mahalnya harga daging dari negara-negara eksportir. “Jadi, saya nggak kaget, kalau sekarang harga daging sapi tinggi,” katanya.
Bagi masyarakat yang tidak bisa membeli daging sapi segar, Pemerintah telah menyediakan daging kerbau beku sebagai alternatif. Sepanjang tahun ini, Perum Bulog mendapat penugasan dari Pemerintah untuk mengimpor daging kerbau beku sebanyak 100.000 ton.
Khudori menerangkan, kebutuhan daging bulanan rata-rata 8.000 sampai 10.000 ton. Sedangkan stok milik bulog sebanyak 36.000 ton.
“Artinya, stok daging kerbau masih cukup. Bahkan, tidak hanya untuk Lebaran saja, tetapi cukup memenuhi kebutuhan daging hingga Mei dan Juni nanti,” terangnya.
Ia meyakini, dengan ketersediaan stok yang mencukupi itu, masyarakat bisa merayakan Idul Fitri dengan menikmati santapan yang sama nikmatnya. Apalagi, harga daging kerbau beku, lebih murah dan terjangkau yaitu sebesar Rp 80.000, dibanding daging sapi segar.
“Jadi, masih ada pilihan daging kerbau sebagai alternatif. Pasti, tetap ada konsumennya, ada peminatnya, meskipun nggak sebesar (konsumen) daging sapi,” katanya. [IMA]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID
You may also like
-
PUN Bersama RSUI Gelar Baksos Katarak Serta Bibir Sumbing Dan Celah Lelangit –
-
ER Gelar Konferensi Tahunan Pertama Super Neutral Hidup Sehat Itu Mudah –
-
Siapkan Dirimu Untuk Ikuti Beauty Festival 2023 Timeless Wonder –
-
25 Quote Hari Batik Nasional Menarik Untuk Diposting Di Media Sosial –
-
Nyeri pada Dada Apa Pertanda Serangan Jantung –