Untuk mencegah penularan Covid-19 pada momen hari Raya Idul Fitri di Jakarta, masyarakat diharapkan melakukan vaksinasi booster. Sayangnya, hingga kini capaiannya masih rendah.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau warga Ibu Kota melakukan vaksinasi booster untuk meningkatkan imunitas dari virus Corona. Sebab, pandemi belum berakhir. Artinya, potensi tertular masih tetap tinggi.
“Baik yang mudik maupun tidak, segera melengkapi vaksin. Sebab Lebaran adalah momen di mana warga bertemu dan berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/4).
Widyastuti mengungkapkan, capaian vaksinasi booster di Jakarta masih jauh dari sasaran. Total penerima booster saat ini di DKI sekitar 3,4 juta. “Angka itu masih jauh dari yang kita harapkan, sasaran kami 8 juta warga,” katanya.
Masih rendahnya capaian vaksin booster, papar Widyastuti, bisa terlihat dari jumlah penerima vaksin Covid-19 di Jakarta. Dari 500 lokasi pusat vaksinasi, total penerima vaksin hanya sekitar 50.000 hingga 70.000 orang per hari.
“Kalau dulu dosis 1 dan dosis 2, bisa mencapai lebih dari 200.000 orang per hari. Sekarang masih jauh, kita semua harus mendorong agar semakin banyak masyarakat mau divaksin booster,” ujarnya.
Untuk menggencarkan vaksinasi, Widyastuti mengungkapkan, Pemprov DKI membuka layanan vaksinasi di berbagai tempat ibadah dan tempat umum, selain tetap mengandalkan fasilitas kesehatan.
Berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta, per Sabtu (23/4) capaian vaksinasi di Jakarta total dosis 1 sebanyak 12.520.019 orang, dengan proporsi 70,3 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 29,7 persen warga Kartu Tanda Penduduk (KTP) Non DKI. Untuk vaksin dosis 2 sebanyak 10.652.638 orang dengan proporsi 73,5 persen merupakan warga ber-KTP DKI dan 26,5 persen warga KTP Non DKI. Sementara itu, penerima vaksin dosis ke-3 atau vaksin booster sampai saat ini sebanyak 3.504.480 orang.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi meminta, agar terbentuk antibodi saat Lebaran, masyarakat segera melakukan vaksinasi booster.
“Vaksinasi booster sebaiknya jauh-jauh hari sebelum mudik,” pesan Nadia.
Dia menuturkan, Kemenkes akan menyiapkan pos layanan vaksinasi booster di jalur mudik. Hal itu untuk mempermudah pemudik mendapatkan vaksinasi tersebut. Namun, dia berpesan, lebih baik, vaksinasi booster dilakukan sebelum mudik.
“Jangan dipaksain vaksinasi booster pada saat mudik. Karena, berpotensi terjadi penumpukan keramaian di tempat vaksin,” ingat Nadia.
Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengimbau, pemudik tidak melakukan vaksinasi secara dadakan. Sebab, vaksin memerlukan waktu untuk membentuk antibodi di tubuh.
“Lebaran 10 hari lagi, saya rasa saat ini saat yang tepat bagi yang belum divaksinasi sehingga saat perjalanan mudik antibodi sudah optimal,” saran Dirga saat sesi Virtual Class, Jumat (22/4).
Menurut Dirga, antibodi Covid-19 baru akan tercipta 1-2 minggu setelah seseorang menerima dosis booster. Karena itulah, pemilihan waktu yang tepat untuk vaksin sangat penting demi mendapat hasil maksimal.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berterima kasih kepada para kolaborator pelaksana vaksin yang ada di Ibu Kota.
“Kami di Pemprov DKI, menyalurkan bahan bakunya, tapi eksekusinya dilakukan oleh banyak pihak mulai dari Polda, Kodam, Kejaksaan dan berbagai unsur masyarakat,” ujarnya. [DRS]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID