Pandemi Covid-19 telah meruntuhkan sendi-sendi perekonomian Indonesia. Termasuk perekonomian di sektor industri pariwisata.
Karenanya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot penyelesaian pembangunan infrastruktur, untuk mendukung pengembangan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur DPSP telah direncanakan secara matang. Baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Kalau yang itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Jadi itu yang harus kita jaga betul,” kata Basuki dalam keterangan persnya, Kamis (8/4).
Basuki mengungkapkan, infrastruktur DPSP yang dibangun Kementerian PUPR mencakup konektivitas, sumber daya air, permukiman, dan perumahan.
Dalam pelaksanaan pembangunannya, lanjut Basuki, sudah sesuai protokol kesehatan. Adapun lima pembangunan DPSP itu antara lain Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, dan Manado-Bitung-Likupang.
Dukungan pengembangan lima DPSP terus dilanjutkan pada Tahun Anggaran 2021 dengan 108 kegiatan infrastruktur senilai Rp 4,01 triliun.
Anggaran Untuk pembangunan DPSP kelimanya beragam. Yang terkecil anggaran DPSP Manado-Bitung-Likupang yang sebesar Rp 480 miliar. “Dana yang terbesar untuk pembangunan DPSP Danau Toba yang mencapai Rp 1,07 triliun,” ujar Basuki. [UMM]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID