Hari ini nilai tukar rupiah dibuka stagnan di posisi Rp 14.402 per dolar AS dibanding dengan penutupan perdagangan Senin (15/3) sore kemarin.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia justru terlihat menguat terhadap dolar AS. Won Korea Selatan naik 0,28 persen, dolar Singapura dan dolar Taiwan sama-sama melonjak 0,07 persen.
Indeks dolar AS terhadap enam mata uang saingannya tercatat juga naik 0,18 persen menjadi 91,847. Sementara nilai tukar rupiah terhadap euro melemah 0,09 persen ke level Rp 17.189, terhadap dolar Australia juga minus 0,04 persen di level Rp 11.171 dan terhadap yuan China minus 0,14 persen ke level Rp 2.218.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, apa yang dialami rupiah dipicu oleh yield obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun terlihat mengalami koreksi sejak kemarin. Saat ini yield berada di kisaran 1,59 persen.
“Terkoreksinya yield ini menurutnya bisa menahan penguatan dolar AS terhadap nilai tukar mata uang negara lainnya,” ucap Ariston, Selasa (16/3).
Selain itu, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret juga bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah. “Rupiah berpeluang menguat hari ini. Potensi kisaran hari ini di Rp 14.350-14.450,” katanya. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka RM.ID
