Covid Reda, Yuk Genjot Lagi Layanan Posyandu –

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Ibu Kota belum memberikan layanan optimal. Hal ini sangat disayangkan karena fasilitas kesehatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Untuk memaksimalkan peranannya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) kudu menambah anggaran operasionalnya.

Usulan penambahan anggaran tersebut disampaikan Fraksi PSI Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2023.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Idris Ahmad mengatakan, usulan penambahan anggaran itu dilandaskan pada peran Posyandu sebagai wadah pemeliharaan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat.

“Sementara dukungan kepada Posyandu saat ini masih jauh dari cukup,” ujarnya dalam siaran persnya, kemarin.

Idris menyoroti, keterbatasan sarana dan tidak adanya insentif bagi petugas Posyandu. Kurangnya dukungan operasional membuat banyak Posyandu kesulitan untuk mengadakan kegiatannya secara rutin.

“Kalau Posyandu tak bisa beroperasi rutin karena keterbatasan fasilitas dan petugas, manfaatnya tidak akan maksimal,” sebutnya.

Padahal, menurutnya, jika Posyandu diberdayakan bisa membantu menyelesaikan permasalahan kesehatan di Ibu Kota seperti kekurangan gizi pada anak.

“Belakangan kita dibayangi kasus gizi buruk yang masih tinggi di Jakarta. Kita harus selamatkan anak-anak kita dengan penanganan yang sistematis,” kata Idris.

Dengan memberikan dukungan kepada Posyandu, kerja Puskesmas dan Dinas Kesehatan (Dinkes) akan lebih mudah karena ada deteksi dini di lingkungan. Oleh karena itu, Komisi E DPRD DKI meminta Pemprov DKI Jakarta menganggarkan tambahan dana bantuan operasional untuk Posyandu dalam APBD 2023.

Untuk diketahui, sejak pandemi Covid-19 kegiatan Posyandu di DKI Jakarta terhenti selama dua tahun. Padahal Posyandu sebagai pelayanan dasar kesehatan seperti imunisasi, ibu hamil, balita, lansia, dan vaksinasi, sangat dibutuhkan warga.

 

Di Jakarta Pusat (Jakpus), kegiatan Posyandu sudah mulai berjalan kembali pada di triwulan ke dua tahun ini.

Lurah Karet Tengsin, Hari Ananda menyebut sebanyak 13 Posyandu yang tersebar di delapan RW se-Kelurahan Karet Tengsin sudah aktif kembali.

“Kami galakkan kembali kegiatan Posyandu di setiap RT, karena sangat dibutuhkan warga masyarakat,” ujarnya di Jakarta Pusat, Rabu (18/5).

Menurut Hari, jumlah balita di wilayah Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Kota Administrasi Jakpus, ada sekitar 800-an yang tersebar di delapan Rukun Warga (RW). Untuk itu, kegiatan Posyandu digelar satu bulan sekali secara bergiliran. Misalnya, saat ini Posyandu dilakukan di RW 07, bulan berikutnya RW 08, dan seterusnya.

“Mudah-mudahan dengan digalakkan kembali kegiatan Posyandu ini, kita bisa memonitor kesehatan balita. Mulai dari berat badan, tinggi badan, serta menyalurkan makanan tambahan kepada balita dan lansia,” katanya.

Pihaknya mengimbau kepada warga yang mempunyai balita supaya rajin ke Posyandu agar dapat terpantau kesehatan dan perkembangan tubuh balita dari bulan ke bulan.

Aktifkan 300 Ribu Posyandu

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, operasional Posyandu sedikit terganggu saat pandemi. Jumlah kunjungan masyarakat ke Posyandu menurun seiring dengan tingginya penularan Covid-19.

”Data yang kita terima penurunannya sampai 70 persen lebih. Posyandu tidak bisa melakukan aktivitas karena pandemi Covid-19,” katanya.

 

Menyikapi hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperluas layanan kesehatan primer dengan mereaktivasi sekitar 300 ribu Posyandu di seluruh Indonesia. Reaktivasi Posyandu ini diharapkan membantu fasilitas pelayanan kesehatan yang jumlahnya masih sangat terbatas.

”Sulit bagi Pemerintah Pusat maupun daerah untuk memberikan layanan kesehatan ke 80 ribu desa, 514 kabupaten/kota di 34 provinsi, kalau kita hanya mengandalkan Puskesmas yang jumlahnya sekitar 10 ribuan, tidak akan cukup,” ujar Menkes.

Melalui jumlah unitnya yang banyak, ditunjang dengan kader kesehatan yang terampil serta sarana dan prasarana yang baik, menurut Budi, Posyandu memiliki potensi yang sangat besar untuk memperkuat sistem kesehatan di Indonesia.

Kemenkes juga berupaya untuk meningkatkan jumlah sasaran yang mengunjungi Posyandu, dengan menghadirkan berbagai program-program kesehatan yang menarik, update dan info kekinian yang berorientasi pada peningkatan pola hidup bersih dan sehat sebagai investasi kesehatan masa depan. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Generated by Feedzy