Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno belajar dari tsunami Covid-19 di India terkait pembukaan sektor pariwisata.
Pembukaan pariwisata harus dibarengi dengan penerapan disiplin protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Selain itu, tempat wisata juga harus memastikan standar penerapan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan dan ramah lingkungan atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety dan Environment Sustainability) dilakukan.
“Antisipasi kami di destinasi wisata adalah peningkatan dari CHSE. Kami akan membantu menerapkan protokol kesehatan di masing-masing destinasi wisata,” ujar Sandiaga, kemarin.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu akan terus mensosialisasikan penerapan CHSE kepada para pelaku parekraf agar kegiatan wisata dapat berjalan dengan ketentuan yang berlaku.
Menurut Sandiaga, setelah berjalan lebih dari setahun, sejumlah destinasi wisata menerapkan prokes berbasis CHSE dengan baik.
Namun, dia mengakui masih ada destinasi yang perlu diingatkan atau bahkan memiliki tingkat kepatuhan prokes yang rendah.
Butuh kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan Satgas Covid-19 serta masyarakat dan dunia usaha untuk menertibkannya.
“Malah kita ingin melibatkan institusi pendidikan, karena untuk memonitor secara detail butuh kemampuan secara 360 derajat. Kepatuhan itu yang harus kita lakukan secara kolaborasi,” tuturnya.
Sandi menegaskan, pemerintah tidak sebatas mendorong dan mengimbau penerapan prokes berbasis CHSE. Tetapi juga memastikan kepatuhan.
Bagi pengelola destinasi wisata yang tidak menerapkan prokes yang ketat dan disiplin, pihaknya merekomendasikan tahapan sanksi.
“Akan diberi peringatan, dilanjutkan dengan denda. Kami berkoordinasi dengan Pemda. Kami juga tidak segan merekomendasikan sanksi penutupan,” tegas Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga meminta kesadaran masyarakat menerapkan prokes agar kasus meningkatnya angka Covid-19 hingga 94 persen pada 2020, tidak terulang tahun ini.
Dia juga memastikan, tidak semua tempat wisata otomatis akan dibuka, terutama saat libur Lebaran. Pemda setempat yang akan memeriksa layak tidaknya lokasi tersebut beroperasi saat pandemi.
Sandiaga yakin, dengan penanganan Covid-19 yang lebih baik yang dikombinasikan dengan vaksinasi, sektor pariwisata bisa segera pulih.
Sementara, terkait dengan kerja sama pariwisata dengan India, Kemenparekraf terus menjalin komunikasi dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan.
“Kami pantau terus situasi di India. Kami serahkan ke teman-teman Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan dan Satgas soal travel corridor arrangement dengan India,” tandasnya. [JAR]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID