Pusat perbelanjaan legendaris, Sarinah, kembali dibuka setelah renovasi besar-besaran. Pusat perbelanjaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu, akan diprioritaskan untuk mendukung produk lokal.
PT Sarinah (Persero) melalui postingan di akun Instagram resminya @sarinahindonesia pada Minggu (20/3) mengatakan, transformasi Sarinah merupakan sebuah gerakan konkret, atas pengembangan dan dukungan pada brand lokal untuk mewujudkan kebangkitan ekonomi kerakyatan.
Mall yang berdiri sejak 1962 ini akan memberi ruang pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sehingga Sarinah akan memajang produk-produk lokal.
“Sarinah yang baru mengusung tema community mall atau mall komunitas memberi ruang bagi anak muda, maupun komunitas untuk sekadar nongkrong sampai membuat karya-karya kreatif,” sebut Sarinah.
Selain diisi banyak tenant, Sarinah akan menyediakan fasilitas baru. Seperti skydeck dan amphitheater bagi pengunjung yang ingin menikmati mall dengan suasana berbeda. Tersedia pula fasilitas untuk generasi milenial untuk mengeksplorasi permainan tradisional namun dikemas dengan konsep digital.
Sedangkan bagi pelaku industri fashion, Sarinah menyediakan atrium untuk menyelenggarakan berbagai pameran kreatif atau pergelaran busana.
Pembangunan Sarinah dipelopori oleh Presiden Soekarno. Sarinah hadir sebagai pusat perbelanjaan modern pertama di Tanah Air. Sarinah berstatus sebagai BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, Sarinah akan menjadi tulang punggung bagi brand lokal. Lalu melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Sarinah difokuskan menjadi Hub UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan window of Indonesia.
“Insya Allah Bapak, Ibu dapat menyaksikan bagaimana Sarinah yang baru bisa menjadi bagian pembangunan dari pada UMKM, brand lokal atau ultra mikro,” ujar Erick dikutip kemarin.
Sarinah akan menggandeng Dufry International Ltd dalam mengembangkan bisnis UMKM. Dengan kerja sama itu, maka produk UMKM akan dijual di gerai Dufry.
Erick menyebut, perusahaan yang bergerak di bidang travel ritel itu memiliki lebih dari 2.400 gerai di 420 lokasi yang tersebar di sejumlah negara. Dengan kemitraan Sarinah dan Dufry, dipastikan pemasaran produk lokal akan diperdagangkan di secara luas di dunia.
Sarinah juga menjadi department store pertama di Indonesia. Gedungnya yang baru saja diresmikan menjadi ruang publik dengan konsep community mall.
“Kami membangun kembali warisannya untuk meningkatkan bisnis dan memberdayakan ekosistem yang kuat untuk produk lokal, dan industri lalu lintas di Indonesia. Dan ini hanyalah awal dari kelahiran kembali Sarinah,” ujar Erick.
Saat kembali dibuka, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo langsung mengecek lokasi. Pria yang akrab disapa Tiko itu, tiba di lokasi pukul 11.48 WIB dan langsung didampingi Direktur Utama Sarinah Fetty Kwartati. Tiko beserta rombongan kemudian berkeliling Sarinah.
Beberapa UMKM yang dikunjungi Tiko antara lain pelaku UMKM batik, kayu jati, makanan, dan senjata tradisional khas Indonesia seperti keris. Tiko juga meninjau relief peninggalan Soekarno di pusat perbelanjaan tertua itu.
Wadah UMKM
Terpisah, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney Dony Oskaria mengatakan, Sarinah berada dalam ekosistem holding pariwisata dan pendukung, akan akan menjadi operator ritel terbesar dan hub UMKM di Indonesia.
“Seluruh ritel BUMN ke depannya akan dioperasikan Sarinah. Artinya, kesempatan untuk bekerja sama tidak hanya secara fisik di mall Sarinah saja. Tapi juga bisa merambah ke bandara-bandara di Indonesia, mall-mall lain yang juga dikelola oleh BUMN,” ujar Dony di Jakarta, Senin (14/3).
Ia mengatakan, InJourney melalui Sarinah akan terus mendorong produk-produk baru dan membangkitkan brand-brand lokal Indonesia untuk terus berekspansi dan bersaing secara global.
Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menyambut baik dibukanya Sarinah. Terutama Sarinah sebagai BUMN yang mengelola pusat belanjaan sebagai wadah bagi produk-produk UMKM.
“Saya berharap, ke depan Gedung Sarinah akan menjadi pusat UMKM nasional yang ramai dikunjungi oleh masyarakat. Dengan demikian, orang-orang yang mau mencari produk asli Indonesia bisa datang ke Sarinah,” ujarnya kemarin kepada Rakyat Merdeka.
Ikhsan bilang, konsep baru Sarinah bakal mengundang orang datang. “Kalau orang yang datangnya banyak, otomatis kan di situ menjadi pusat keramaian atau point of meeting,” kata Ikhsan.
Selain kuliner lokal, yang perlu ditampilkan di Sarinah adalah produk UMKM unggulan yang diterima oleh semua kalangan, baik dari generasi milenial maupun kalangan yang sudah tua. [DWI]
]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID