Bocah 4 Tahun Selamat Dari Gempa Tak Makan Dan Minum 3 Hari, Muka Pucat, Segelas Aqua Habis Dalam Satu Sedotan –

Keajaiban datang saat proses evakuasi korban gempa Cianjur, Jawa Barat memasuki hari ketiga, kemarin. Seorang bocah berusia 4 tahun berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumahnya yang ambruk. Saat diselamatkan, tubuh si bocah tampak lemah, mukanya pucat pasi karena tak makan minum selama tiga hari. Segelas air minum kemasan yang diberikan kepadanya langsung habis dalam satu sedotan.

Aksi penyelamatan heroik ini, terjadi di Kampung Rawacina, Desa Nagrak, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Rawacinamemang salah satu wilayah yang terdampak parah akibat gempa bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Senin (21/11) siang.

Di desa tersebut, banyak rumah warga hancur rata dengan tanah. Saat tim SAR datang, warga menunjukkan titik-titik yang diduga masih ada korban yang tertimbun bangunan. Benar saja, saat membobok tembok di sebuah rumah yang hancur, Tim SAR gabungan menemukan seorang bocah meringkuk di balik teriplek. Tim SAR tambah kaget bukan main karena saat ditemukan, si bocah masih terlihat bernapas. Tim pun fokus melakukan evakuasi.

Setelah setengah jam, bocah yang belakangan diketahui bernama Azka ini, berhasil diangkat dari reruntuhan. Bocah yang berkaus biru dan celana hijau itu, lalu dipeluk seorang pria dengan mata berkaca-kaca. “Azka?!” ujar pria tersebut, yang diketahui adalah pamannya.

Si bocah tak menjawab. Hanya mengangguk lemas dengan wajah pucat. “Oksigen, oksigen. Kasih napas,” teriak petugas. “Masya Allah. Allahu Akbar. Allahu Akbar,” seru warga yang takjub melihat bocah yang masih hidup setelah tiga hari tertimbun.

“Kasih minum dulu,” cetus yang lain. Segelas minuman yang disodorkan kepadanya langsung habis dalam satu sedotan.

Aksi penyelamatan bocah itu terekam dalam video yang viral di media sosial, kemarin. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram Damkar Kabupaten Bogor di @damkarkabbogor.

Komandan Regu Rescue 1 Damkar Kabupaten Bogor, Arman Riyanto mengatakan, bocah itu ditemukan oleh jajarannya. Kata dia, bocah tak tertimpa tembok karena terhalang teriplek yang menyisakan sedikit ruang.

Penyelamatan itu adalah lanjutan dari sehari sebelumnya. Sehari sebelumnya tim SAR menemukan ibu Azka. Namun, saat ditemukan, ibunya sudah dalam kondisi meninggal dunia. Nenek Azka juga ditemukan tak lama setelah mengevakuasi Azka. Kondisinya juga sudah meninggal.

 

Paman Azka, Wahyudin bersyukur karena keponakannya itu, bisa diselamatkan. Aksi ini memberi harapan kepada warga lain. Soalnya, di desa tersebut bukan hanya Azka yang dinyatakan hilang.

Wahyudin lalu membawa Azka ke RSUD Cianjur menggunakan ambulans. Di sana, Azka dijenguk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Menko Polhukam Mahfud MD.

Sementara itu, memasuki hari ketiga pasca gempa, jumlah korban terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, berdasarkan data pukul 5 sore kemarin, total jumlah korban meninggal dunia yang telah ditemukan adalah 271 orang. Jumlah total korban yang ditemukan BNPB kemarin ada empat orang.

“Tiga meninggal dunia, satu masih hidup,” kata Kepala BNPB Suharyanto, menjelaskan nasib keempat korban itu, dalam konferensi pers, kemarin.

Suharyanto mengatakan, data yang masuk kepada BNPB pada hari ini belum termasuk kepada korban meninggal yang langsung dimakamkan oleh pihak keluarga. Karena itu, BNPB akan melakukan pendataan untuk mengetahui berapa korban yang sudah dimakamkan pihak keluarga. ■

]]> . Sumber : Rakyat Merdeka – RM.ID

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *